• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Selasa, 30 April 2024

Metropolis

HARI SANTRI 2023

2 Finalis Asal Jatim Jadi Duta Santri Nasional 2023

2 Finalis Asal Jatim Jadi Duta Santri Nasional 2023
2 finalis Duta Santri Nasional (tengah). (Foto: NOJ/ISt)
2 finalis Duta Santri Nasional (tengah). (Foto: NOJ/ISt)

Surabaya, NU Online Jatim

Duta Santri Nasional telah menjadi bagian penting sejak 2016 dalam perayaan Hari Santri 2023. Kegiatan bertajuk ‘Santri Membangun Peradaban dan Perdamaian Dunia’ ini diikuti oleh 6.431 santri yang tersebar di 37 provinsi di Indonesia, hingga akhirnya terpilih 48 finalis yang lolos dalam babak grand final di Auditorium Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa), Jum’at (19/10/2023).


Dua perwakilan pondok pesantren di Jawa Timur berhasil merebut Duta Santri Nasional 2023. Adapun yang terpilih sebagai Duta Santri putra bernama Ahmad Nasikhul Huda dari Pondok Pesantren Al Jihad, Surabaya dan Duta Santri putri terpilih bernama Norma Hasanatul dari Pondok Pesantren Luhur, Malang.


Ketua Umum Duta Santri Nasional, Syifa’ Nurda Mu’affa mengatakan, kompetisi ini merupakan upaya untuk menumbuhkan bakat yang dimiliki para santri dalam berbagai bidang, sekaligus memberikan dampak positif pada kemajuan bangsa.


“Kompetisi ini kami adakan setiap dua tahun sekali sebagai wujud komitmen dalam membangun negeri dan mendorong para santri menjadi agen perubahan yang positif, kami percaya bahwa santri memiliki peran yang sangat penting dalam menciptakan perdamaian dunia,” ujarnya.


Selain itu, yang menarik pada Duta Santri Nasional 2023 yakni mengapresiasi para desainer muda dalam menampilkan desain busananya untuk dikenakan oleh 48 finalis yang tengah berkompetensi.


Sementara itu, Rektor Unusa, Prof. Dr. Ir. Achmad Jazidie, M.Eng. menyampaikan, program inisiatif ajang Duta Santri Nasional ini menjadi salah satu langkah positif dalam mempersiapkan para santri menjadi pemimpin masa depan.


Prof Jazidie mengungkapkan, jihad di zaman yang sangat kompleks saat ini tidak lagi merujuk pada pertempuran, melainkan perjuangan intelektual. Ada 4 hal yang menjadi tantangan dalam jihad santri kedepannya, yakni memperjuangkan keadilan, meningkatkan pendidikan, mengupayakan kesehatan, dan menghapus kemiskinan.


“Meyakini jihad santri ke depan, Unusa sebagai lembaga pendidikan melakukan upaya kontribusi salah satunya dengan membentuk research center dan research group di masing-masing fakultas. Dan bentuk implementasi tersebut adalah terwujudnya pusat penelitian Center of Environmental Health for Pesantren (CEHP),” tandasnya.


Pihaknya berharap, para santri sebagai pejuang ilmu terus semangat melakukan jihad intelektual dalam mengembangkan pengetahuan dan mengikuti transformasi teknologi digital.


Metropolis Terbaru