• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Senin, 29 April 2024

Metropolis

4 Warisan Gus Dur soal Etika Demokrasi bagi Anak Muda

4 Warisan Gus Dur soal Etika Demokrasi bagi Anak Muda
KH Abdurahman Wahid atau Gus Dur. (Foto: NOJ/ ISt)
KH Abdurahman Wahid atau Gus Dur. (Foto: NOJ/ ISt)

Surabaya, NU Online Jatim

KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur merupakan tokoh bangsa yang dikenal sangat mengedepankan etika dalam praktik demokrasi. Etika demokrasi tersebut tidak hanya ditujukan kepada kalangan tua, akan tetapi juga penting dilakukan anak muda.

 

Filsuf dari Sekolah Tinggi Filsafat (STF) Driyarkara, Karlina Rohima Supelli menyampaikan pesan dari KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur terkait etika demokrasi untuk anak muda.

 

"Pesan Gus Dur kepada anak muda jangan hanya gara-gara muak terhadap praktik politik yang penuh dusta dan pengingkaran demokrasi, kita bersikap acuh tak acuh," ujar Karlina dilansir dari NU Online, Senin (08/01/2024).

 

Karlina menegaskan, anak muda hendaknya dapat memahami dan mengadopsi sedikitnya empat hal penting yang diwariskan oleh Gus Dur. Pertama, anak muda perlu meyakini kebenaran sebagai titik tolak sikap mereka.

 

Gus Dur menekankan pentingnya kepekaan anak muda terhadap realitas di sekitarnya dan kemampuan untuk membedakan antara yang benar yang seharusnya dipertahankan. “Baik dalam bentuk keyakinan ideologi maupun agama,” ungkapnya.

 

Kedua, anak muda perlu mempertimbangkan segala kemungkinan sebelum membuat keputusan. Gus Dur mengajarkan bahwa pertimbangan yang matang terhadap konsekuensi tindakan dan pilihan-pilihan adalah esensial dalam membangun demokrasi yang berkualitas.

 

Ketiga, kehalusan budi dan rasa menjadi penentu apakah keyakinan yang benar dan pengetahuan yang dimiliki mampu memberikan dampak positif pada kehidupan. Gus Dur menekankan pentingnya memahami bahwa pengetahuan juga bisa menimbulkan risiko.

 

“Karena itu, diperlukan kehalusan budi dan rasa dalam mengaplikasikan pengetahuan tersebut,” kata Karlina.

 

Keempat, solidaritas sosial menjadi fondasi demokrasi. Gus Dur meyakini bahwa melalui solidaritas sosial, manusia dapat saling tolong-menolong, mencegah konflik, dan membangun masyarakat yang saling mendukung.

 

Meskipun etika berdemokrasi berjalan secara kompleks, Karlina menyebutkan, bahwa Gus Dur tetap mengajarkan bahwa itu harus menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari.

 

"Gus Dur telah mewariskan empat hal yang penting untuk membangun demokrasi, budaya untuk sangat hati-hati ketika anak muda membuat putusan dan pilihan-pilihan. Empat unsur ini diharapkan menjadi pegangan kaum muda untuk menempa diri dan sikapnya dalam berbagai keadaan," tandasnya.


Metropolis Terbaru