• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Senin, 29 April 2024

Metropolis

Asah Bakat Usaha, Fatayat NU di Sidoarjo Adakan Pelatihan Memasak

Asah Bakat Usaha, Fatayat NU di Sidoarjo Adakan Pelatihan Memasak
Suasana pelatihan memasak PAC Fatayat NU Buduran, Sidoarjo. (Foto: NOJ/Boy Ardiansyah)
Suasana pelatihan memasak PAC Fatayat NU Buduran, Sidoarjo. (Foto: NOJ/Boy Ardiansyah)

Sidoarjo, NU Online Jatim

Sebagai Badan Otonom (Banom) NU di kalangan pemudi, Fatayat NU selain tugas pokoknya melestarikan, merawat dan mengembangkan Islam Ahlussunnah Wal Jamaah (Aswaja).


Fatayat NU juga mempunyai tugas untuk memberi pelatihan-pelatihan yang dibutuhkan oleh kader yang mempunyai latar belakang berbeda-beda agar bakat atau usahanya bisa berkembang seiring dengan aktifnya di organisasi Fatayat NU.


Oleh karenanya, Pimpinan Anak Cabang (PAC) Fatayat NU Buduran, Sidoarjo berinisiatif mengadakan pelatihan memasak atau Cooking Class bekerja sama dengan mie burung dara yang ditempatkan di Aula Pendopo kecamatan setempat, Rabu (30/08/2023).


“Alhamdulillah pada kegiatan ini diikuti oleh 40 kader. Mereka dibekali ilmu memasak oleh ahlinya agar masaknya tambah enak atau kemasannya menjadi lebih menarik,” kata Ketua PAC Fatayat NU Buduran, Siti Mutoyibah kepada NU Online Jatim.


Menurutnya, melalui kegiatan pelatihan memasak ini, para kader  Fatayat NU Buduran yang memiliki usaha makanan berkembang semakin pesat. Dan yang tidak mempunyai usaha makanan bisa dipraktikkan di rumah masing-masing.


“Ilmu memasak pasti bermanfaat, paling tidak bermanfaat untuk keluarga. Jika para kader Fatayat NU Buduran ini pintar memasak juga bisa menghemat pengeluaran rumah tangga karena bisa masak sendiri,” ungkapnya.


Pada pelatihan memasak ini, banyak varian makanan yang dimasak mulai dari pentol bedug, mie yamin, mie gacoan. Dirinya menjelaskan, Fatayat NU harus selalu update dengan segala perkembangan zaman, tak terkecuali tentang masakan. Ia tidak ingin kader Fatayat NU hanya bisa membuat makanan-makanan seperti ote-ote, tahu susu dan semacamnya.


“Makanan seperti itu harus terus diletarikan karena asli Indonesia. Tapi harus update makanan-makanan terbaru atau bahkan berinovasi membuat makanan sendiri,” paparnya.   


Setelah mencicipi hasil masakan kadernya, Mutoyibah mengaku tidak ada masakan yang tidak enak, rasanya tidak kalah dengan masakan yang di restoran.


“Sangat enak karena kali ini masak pakai mie burung dara yang tidak ada bahan pengawetnya, dan harganya bisa kami jangkau,” tandasnya.


Metropolis Terbaru