• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Minggu, 19 Januari 2025

Metropolis

Berkah Khidmat di NU, Anak Penjual Kerupuk Keliling Raih Gelar Doktor

Berkah Khidmat di NU, Anak Penjual Kerupuk Keliling Raih Gelar Doktor
Hari Prastyo, anak penjual kerupuk keliling yang meraih gelar doktor. (Foto: NOJ/dok pribadi)
Hari Prastyo, anak penjual kerupuk keliling yang meraih gelar doktor. (Foto: NOJ/dok pribadi)

Mojokerto, NU Online Jatim

Hari Prastyo, salah satu kader NU dari kampung yang berhasil meraih pendidikan doktoralnya di saat ia masih aktif mengabdi di organisasi terbesar tersebut. Ia lahir di Jombang 38 tahun silam dari seorang penjual kerupuk keliling yang bernama Muhammad Nur dan ibunya yang bernama Sri Utami.


"Kakek dari ayah adalah penjual kerupuk, sedangkan kakek dari ibu adalah seorang petani. Waktu Aliyah (MA/SMA, Red) saya menjual kerupuk di pasar Peterongan di waktu pagi, siangnya ke madrasah, dan malamnya ngaji," kenangnya.


Hari sapaan akrabnya besar di lingkungan keluarga yang sederhana dan di lingkungan pendidikan berbasis madrasah. Selain belajar di madrasah, ia juga belajar di Pondok Pesantren Darul Falah Komplek Alif, Jombang.


"Mulai kelas 6 MI sampai dengan lulus aliyah saya belajar di Pondok Pesantren Darul Falah Komplek Alif," ujarnya kepada NU Online Jatim, Senin (09/09/2024).


Setelah lulus dari madrasah, ia melanjutkan pendidikannya di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang dan Universitas Islam Malang (Unisma). Selama kuliah, ia aktif di organisasi Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU), bahkan pernah menjabat sebagai sekretaris periode 2006-2007 dan Ketua IPNU periode 2007-2008 di UIN Maliki Malang. Selain itu, ia juga belajar di Pondok Pesantren Miftahul Huda Malang. Di sini lah ia mendapatkan nama Burhanul Arifin dari Pengasuh Pondok Pesantren Miftahul Huda Malang.


Sejak 2017, ia aktif menjadi Ketua Ranting NU Kertosari, Mojokerto. Selain itu, sejak 2022 ia juga aktif sebagai pengurus harian Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kutorejo. Hingga saat ini, ia menjadi tonggak utama kegiatan keagamaan NU di kampung. Ia menggandeng Pemerintah Desa Kertosari dalam menjalankan pengabdiannya di bidang sosial keagamaan di tingkat desa.


Sebelumnya, ia telah berhasil menyelesaikan studinya dan mendapatkan gelar Doktor Bidang Keahlian CLIL in Pesantren (Bahasa Inggris di pesantren) Ilmu Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Negeri Makassar. Melalui beasiswa dari Kementerian Agama, ia berkesempatan mengenyam pendidikan doktoral yang ia impikan sejak lama.


"Dulu, waktu lulus S1, Ayah dan Ibu saya memberi pesan kepada saya terkait pendidikan tingkat lanjut. Ayah dan ibu hanya bisa mengantarkan sampeyan sampai di sini (baca: menjadi sarjana S1, Red). Jika ingin kuliah lagi, ayah dan ibu hanya mampu membantu melalui doa," ceritanya.


"Jadi, ini semua bisa tercapai karena doa kedua orang tua. Selain itu, ikhtiar maksimal juga harus tetap kita lakukan, mulai dari persiapan TOEFL, rencana penelitian, persiapan wawancara beasiswa, dan tes masuk  perguruan tinggi," tambahnya.


Saat ini Hari aktif mengajar di Prodi Pendidikan Bahasa Inggris Institut Agama Islam (IAI) Uluwiyah Mojokerto. Pengalaman mengajar di Uluwiyah Mojokerto diawali sebagai Dosen Bahasa Inggris untuk Mahasiswa PAI.


Metropolis Terbaru