• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 4 Mei 2024

Metropolis

BI Jatim Perkuat Sinergi Jaga Stabilitas Ekonomi Pasca Melemahnya Rupiah

BI Jatim Perkuat Sinergi Jaga Stabilitas Ekonomi Pasca Melemahnya Rupiah
BI Jatim perkuat sinergi jaga stabilitas ekonomi. (Foto: NOJ/ ISt)
BI Jatim perkuat sinergi jaga stabilitas ekonomi. (Foto: NOJ/ ISt)

Surabaya, NU Online Jatim

Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Jawa Timur menggelar halal bihalal dan media briefing dengan tema ‘Penguatan Sinergi untuk Menjaga Stabilitas dan Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur’.

 

Kegiatan itu berkolaborasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Jatim, Kantor Perwakilan LPS II Jatim, dan Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Jatim. Agenda ini dilaksanakan untuk menjaga stabilitas inflasi ekonomi pasca melemahnya rupiah.

 

“Saat ini perlu ada kewaspadaan khusus untuk memastikan kondisi ekonomi,” ujar Kepala KPw BI Jatim, Erwin Gunawan Hutapea di Surabaya, Senin (22/04/2024).

 

Ia menyebutkan, kewaspadaan pertama adalah soal tekanan nilai tukar mata uang. Menurutnya, pelemahan terhadap rupiah akan memberi dampak inflasi, sehingga akan berpengaruh terhadap stabilitas inflasi.

 

“Ini yang menjadi fokus kita, kalau kita lihat beberapa negara, tidak hanya Indonesia, nilai tukarnya mengalami defisiasi dibandingkan dengan US Dollar. Tapi kalau kita lihat, Indonesia relatif secara rata-rata tingkat deviasinya masih lebih baik dibandingkan beberapa negara,” katanya.

 

Untuk itu, dirinya pun menegaskan, bahwa BI dengan berbagai stakeholder terkait, akan terus berupaya menjaga stabilitas untuk memastikan kondisi perekonomian di Jawa Timur.

 

Sedangkan untuk kewaspadaan kedua, yakni dari segi impor. Ia mengatakan, tantangan ke depan dalam menghadapi importir bisa lebih berat, mengingat nilai tukar rupiah terhadap dollar saat ini sedang berada di angka Rp16.278.

 

“Sehingga ini akan menjadi perhatian bersama. Upaya-upaya stabilitas akan terus menjadi fokus BI ke depan,” ucapnya.

 

Erwin juga menekankan pentingnya menggunakan produk dalam negeri, sebagai upaya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di dalam negeri. Apalagi produk buatan Indonesia juga tidak kalah bagus.

 

“Tentu, upaya yang kita lakukan seperti kampanye bangga menggunakan produk buatan Indonesia. Itu terus dilakukan oleh pemerintah dan Bank Indonesia. Sekarang produk kita sudah bagus, tentunya ini kita akan mengurangi permintaan,” pungkasnya.


Metropolis Terbaru