BI Jatim Perkuat Sinergi Jaga Stabilitas Ekonomi Pasca Melemahnya Rupiah
Selasa, 23 April 2024 | 14:00 WIB
Yulia Novita Hanum
Kontributor
Surabaya, NU Online Jatim
Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Jawa Timur menggelar halal bihalal dan media briefing dengan tema ‘Penguatan Sinergi untuk Menjaga Stabilitas dan Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur’.
Kegiatan itu berkolaborasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Jatim, Kantor Perwakilan LPS II Jatim, dan Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Jatim. Agenda ini dilaksanakan untuk menjaga stabilitas inflasi ekonomi pasca melemahnya rupiah.
“Saat ini perlu ada kewaspadaan khusus untuk memastikan kondisi ekonomi,” ujar Kepala KPw BI Jatim, Erwin Gunawan Hutapea di Surabaya, Senin (22/04/2024).
Ia menyebutkan, kewaspadaan pertama adalah soal tekanan nilai tukar mata uang. Menurutnya, pelemahan terhadap rupiah akan memberi dampak inflasi, sehingga akan berpengaruh terhadap stabilitas inflasi.
“Ini yang menjadi fokus kita, kalau kita lihat beberapa negara, tidak hanya Indonesia, nilai tukarnya mengalami defisiasi dibandingkan dengan US Dollar. Tapi kalau kita lihat, Indonesia relatif secara rata-rata tingkat deviasinya masih lebih baik dibandingkan beberapa negara,” katanya.
Untuk itu, dirinya pun menegaskan, bahwa BI dengan berbagai stakeholder terkait, akan terus berupaya menjaga stabilitas untuk memastikan kondisi perekonomian di Jawa Timur.
Sedangkan untuk kewaspadaan kedua, yakni dari segi impor. Ia mengatakan, tantangan ke depan dalam menghadapi importir bisa lebih berat, mengingat nilai tukar rupiah terhadap dollar saat ini sedang berada di angka Rp16.278.
“Sehingga ini akan menjadi perhatian bersama. Upaya-upaya stabilitas akan terus menjadi fokus BI ke depan,” ucapnya.
Erwin juga menekankan pentingnya menggunakan produk dalam negeri, sebagai upaya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di dalam negeri. Apalagi produk buatan Indonesia juga tidak kalah bagus.
“Tentu, upaya yang kita lakukan seperti kampanye bangga menggunakan produk buatan Indonesia. Itu terus dilakukan oleh pemerintah dan Bank Indonesia. Sekarang produk kita sudah bagus, tentunya ini kita akan mengurangi permintaan,” pungkasnya.
Terpopuler
1
Innalillahi, Pengasuh Pesantren Denanyar KH Ahmad Wazir Ali Wafat
2
Siswa MI Bilingual Roudlotul Jannah Prambon Raih Juara 1 Pildacil Porseni Jatim
3
Innalillahi, Mustasyar PCNU Tuban KH Cholilurrohman Wafat
4
Polemik Sound Horeg, Dosen Ma'had Aly Lirboyo: Perlu Ada Solusi Bersama
5
Pesantren Al-Anwar Pacitan Gelorakan Mars Syubbanul Wathan di Festival Rontek 2025
6
Khutbah Jumat: Inspirasi Dakwah dan Perjuangan Nabi Musa saat Muharram
Terkini
Lihat Semua