Surabaya, NU Online Jatim
Ketua Ikatan Keluarga Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PMII) Jatim, H Thoriqul Haq menyampaikan, kader PMII hendaknya memiliki jiwa yang kritis. Hal tersebut karena PMII merupakan salah satu organisasi kemahasiswaan yang berfungsi untuk mengontrol kinerja pemerintah.
“Peran kader PMII salah satunya hendaknya turut mengawal setiap kebijakan atau aturan yang diterbitkan pemerintah sebagai pemangku kebijakan,” ujarnya saat pembukaan Konferensi Koordinator Cabang (Konkoorcab) XXIV Pengurus Koordinator Cabang (PKC) PMII Jatim di Hotel Aston Banyuwangi, dilansir pedulibangsa.co.id, Rabu (24/08/2022).
Menurut Cak Thoriq, sapaan akrabnya, kritisisme kader PMII nantinya akan menjadi bekal nanti begitu ketika ia menjadi bagian dari pengambil kebijakan. Sikap kritis tersebut seyogyanya menjadi landasan dalam berpikir dan bertindak.
“Kalau hari ini kritisisme itu dihambat, jangan lelah untuk demonstrasi,” kata pria yang juga Bupati Lumajang tersebut.
Dirinya berpesan, ruang terbuka ini bukan untuk mengeksploitasi diri para kader PMII sebagai mahasiswa. Namun, hendaknya dilakukan dengan langkah-langkah taktis dan terhormat.
Ia juga mengatakan, pergantian ketua PMII merupakan kegiatan yang sudah sering dilakukan untuk keberlanjutan kaderisasi dan estafet kepemimpinan dalam sebuah organisasi.
“Maka sekali lagi sebagai kader PMII harus bertanggung jawab. Bahwa kader PMII hari ini tidak sekadar menyelesaikan tantangan hari ini, tapi menghadapi tantangan masa yang akan datang,” tegasnya.
Diketahui, Konkoorcab XXIV mengangkat tema 'Pembangunan dan Demokrasi dalam Harmoni Pergerakan'. Kegiatan ini dihadiri sekitar 500 kader perwakilan PMII se-Jatim. Hadir pula dalam agenda tersebut PCNU Banyuwangi, Bupati Banyuwangi beserta Forkopimda, dan undangan lainnya.