Gubernur Khofifah Ajak Kader PMII Terus Berinovasi Hadapi Tantangan Global
Rabu, 24 Agustus 2022 | 13:00 WIB
Romza
Kontributor
Surabaya, NU Online Jatim
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengajak seluruh kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) agar terus melakukan inovasi dan sinergi dengan berbagai elemen dalam menghadapi tantangan global.
Penegasan tersebut disampaikan saat Sarasehan Pergerakan bersama Gubernur Jawa Timur yang digelar Pengurus Koordinator Cabang (PKC) PMII Jawa Timur. Kegiatan tersebut dipusatkan di Pendopo Kabupaten Banyuwangi, Selasa (23/08/2022).
“Sudah menjadi keharusan bagi pemuda untuk ikut bersama-sama memiliki bekal dan kesiapan menghadapi tantangan global ini,” ujarnya dilansir jatim.tribunnews.com.
Menurut Gubernur Khofifah, inovasi tersebut perlu dilakukan karena saat ini tengah memasuki ancaman krisis energi, krisis pangan, dan krisis keuangan yang berdampak pada inflasi yang cukup tinggi di beberapa negara.
"Inovasi menjadi penting, karena itu adanya BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) membuat inovasi - inovasi untuk mengkonversi energi dari fosil harus terus dilakukan. Dan kita memiliki kemampuan untuk itu," katanya.
Ia mengatakan, pemetaan terkait potensi Sumber Daya Alam (SDA) dan Sumber Daya Manusia (SDM) juga perlu dilakukan dan diidentifikasi. Termasuk berbagai energi potensial seperti hydropower maupun sumber daya alam lainnya.
“Hal itu agar dapat dilakukan penguatan di sektor pangan, energi maupun sektor keuangan. Bagaimana kita mengkonversi dari energi berbasis fosil ke energi terbarukan, Apakah berbasis air kita punya seperti hydropower, ini potensi yang luar biasa," jelasnya.
Gubernur Khofifah menerangkan, inovasi tersebut bisa dilakukan dengan mulai mencari sektor yang sesuai dengan passion mereka. Lalu mengambil peran di dalamnya.
"Jadi mereka yang mungkin ada passion atau mungkin memang jadi basisnya di sektor pangan ya mereka akan menyiapkan diri di sektor itu," terangnya.
Tak hanya itu, Khofifah juga mengajak para aktivis tersebut memiliki pemikiran terbuka dan tidak merasa bahwa dirinya adalah seseorang yang 'paling' di antara semuanya.
"Karena kalau sudah merasa dirinya 'paling' maka sesungguhnya kalian sedang berada di titik sebaliknya," tegasnya.
Terpopuler
1
PCNU Nganjuk Apresiasi 7 Kader Lolos Beasiswa Keagamaan PWNU Jatim
2
Paradoks Palestina: Dukungan Muslim yang Pincang
3
Tidak Menghadiri Undangan Pernikahan Sebab Tak Punya Uang, Bolehkah?
4
Resmi Dilantik, Fatayat NU Magetan Miliki Program Unggulan Mahabah
5
Peduli Lingkungan, MWCNU dan Banser di Bangkalan Bersih-bersih Pelabuhan
6
Kedung Cinet, Merasakan Eksotisme Miniatur Grand Canyon di Jombang
Terkini
Lihat Semua