• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Rabu, 24 April 2024

Metropolis

Cerita Kiai Asrori Sembuhkan Pengguna Narkoba

Cerita Kiai Asrori Sembuhkan Pengguna Narkoba
Ketua STAI Al Fithrah Surabaya, Rosidi saat berceita tentang Kiai Asrori. Foto: Istimewa
Ketua STAI Al Fithrah Surabaya, Rosidi saat berceita tentang Kiai Asrori. Foto: Istimewa

Surabaya, NU Online Jatim

Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al Fithrah Surabaya menggandeng Dewan Pengurus Daerah (DPD) Gerakan Anti Narkoba (Granat) Jawa Timur untuk menjalin kerja sama memerangi peredaran Narkoba di kalangan generasi muda.


Kerja sama tersebut diwujudkan dengan sosialiasi bahaya narkoba melalui seminar nasional, Jumat (24/6/2022). Kegiatan tersbeut juga dalam rangka memperingati Hari Anti Narkotika Internasional (HANI).


Dalam seminar tersebut, Ketua STAI Al Fithrah Surabaya, Rosidi bercerita bahwa ia pernah diminta tinggal satu kamar dengan empat pengguna Narkoba oleh Kiai Asrori, pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Al Fithrah Surabaya.


“Kedatangan empat pengguna tersebut setelah sebelumnya direhabilitasi dan ditangkap oleh polisi, namun keempatnya gagal sembuh.  Akhirnya, setelah 50 hari berada di pesantren, para pengguna tersebut sembuh dan sekarang banyak berkarir di berbagai tempat berbeda,” ungkapnya.


 Menurut Rosidi, saat itu pendekatan yang dipakai oleh Kiai Asori adalah pendekatan persuasif dengan sentuhan personal dan dzikir mengingat Allah. Hal ini menunjukkan bahwa Kiai Asrori bukan hanya sebagai sosok yang hanya mengajari dzikir.


 “Tetapi juga sangat peduli terhadap hal ini (masalah narkoba bagi generasi bangsa),” ujarnya.


Ke depan, Rosidi berharap ada kerja sama lebih lanjut untuk melindungi para generasi muda dari bahaya narkoba.


Sementara itu, Arie Suripan, Ketua DPD Granat Jawa Timur mengingatkan agar jangan sekali-kali mencoba narkoba. “Sekali terjerumus, maka akan susah untuk kembali hidup normal. Untuk itu, kalau ingin masa depan cerah dan karir sukses jauhi narkoba,” katanya.


Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa Indonesia menjadi pangsa pasar dari peredaran narkoba internasional. Bandar-bandar lintas negara terbukti pernah ditangkap oleh pihak keamanan di Indonesia.


“Kalau Indonesia ingin menikmati bonus demograsi di masa yang akan datang, maka generasinya haruslah generasi berkualitas dan jauh dari narkoba,” tandasnya.


Penulis: Iksan Kamil Sahri


Editor:

Metropolis Terbaru