• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 19 April 2024

Metropolis

Halal Bihalal NU Sedunia, Kiai Said Ingatkan Jaga Persatuan

Halal Bihalal NU Sedunia, Kiai Said Ingatkan Jaga Persatuan
Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siroj. (Foto: NOJ/MSd)
Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siroj. (Foto: NOJ/MSd)

Surabaya, NU Online Jatim

Keragaman adalah bagian tidak terpisahkan di alam raya ini. Karenanya, yang harus dilakukan bukan dengan menyeragamkan, melainkan bagaimana kebinekaan yang ada dapat diramu menjadi kekuatan.

 

Karenanya, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama atau PBNU berharap momentum hari raya yang dilanjut halal bihalal dapat dijadikan meningkatkan kerukunan. Baik antarumat Islam dan antarumat manusia agar tidak saling terpecah.

 

Penegasan tersebut disampaikan Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siroj pada acara halal bihalal NU sedunia, Kamis (27/05/2021). Bahwa persaudaraan harus terus dijaga di tengah keragaman yang ada.

 

"Di mana ada kelompok atau orang meski berbeda dengan kita itu adalah saudara. Itu kalau kembali ke fitrah NU kita harus toleran. Selama orang itu masih mengucapkan kalimat syahadat kita saudara," kata Kiai Said, sapaan akrabnyha.

 

Guru besar di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya ini menyebut senjata umat Islam paling ampuh bukan senjata atau bom, namun kerukunan dan persatuan. Dia menjelaskan, kondisi carut marut di sejumlah negara Timur Tengah yang terjadi saat ini akibat retaknya persatuan antarumat Islam.

 

Peristiwa yang terjadi di Palestina saat ini merupakan contoh kondisi perpecahan antarumat Islam. Akibat perpecahan tersebut Israel memanfaatkan momentum tersebut.

 

"Terjadi itu karena hilangnya ukuwah islamiah. Zionis memanfaatkan kelemahan umat Islam yang pecah satu sama lain. Selama Islam masih pecah Israel enjoy happy mengangkangi tanah Palestin," jelasnya.

 

Hal lain yang harus dijaga dari semangat berdirinya NU adalah memperkuat nilai nasionalisme dengan memperkuat kebangsaan baik lintas agama, suku, budaya maupun tradisi dan adat istiadat.

 

"NU dibuat untuk persatuan bangsa Indonesia bukan memecah belah Indonesia. Selain membela Tanah Air juga harus menjaga budaya. Martabat bagsa tergantung budaya. Negara akan dihormati kalau dia menjaga budaya," pungkasnya.

 


Editor:

Metropolis Terbaru