Halaqah II Nawaning Nusantara: Peran Perempuan Pesantren Cegah Kekerasan Seksual
Sabtu, 11 Januari 2025 | 10:00 WIB
A Habiburrahman
Kontributor
Surabaya, NU Online Jatim
Nawaning Nusantara, Forum Silaturrahim Pengasuh dan Dzurriyah Muda Perempuan Pesantren Se-Indonesia menggelar Halaqah II Nawaning Nusantara bertajuk Nawaning: Madrasah Ula untuk Santri Sadar Pendidikan Seksual dan Sehat Mental, Sabtu (11/01/2024).
Halaqah ini dikemas dalam bentuk seminar dengan narasumber ternama yaitu Prof. Dr. Hj. Amany Lubis, Dr (Hc). KH. Husein Muhammad, Ning Hj. Alissa Wahid dan guess star Komika Sakdiyah Ma’ruf. Kegiatan ini dimoderatori oleh Ning Hj. Widad Bariroh. Acara yang dihadiri oleh 400 lebih Nawaning ini juga merilis buku Berani Bicara Pencegahan dan Mitigasi Kekerasan Seksual di Pesantren.
Kegiatan yang dipusatkan di Hall Harris Hotel san Convention Bundaran Satelit Surabaya dihadiri oleh Perempuan Muda Pengasuh dan Dzurriyah Pondok Pesantren Nahdlatul Ulama seluruh Indonesia, Koordinator Nasional Bunyai Nusantara sekaligus pembina Nawaning Nusantara Nyai Hj. Maslachatul Ammah, KH. Agoes Ali Masyhuri Sidoarjo, KH. Anwar Iskandar Kediri, Ning Ucik Fatimatuzzahra Sidoresmo, Lora Nashih Aschal Bangkalan, Nyai Hj. Jazilah Annahdliyah Ploso, dan Nyai Hj Eka Susanti Zaki Hadzik Tebuireng. Kegiatan seminar dan peluncuran buku ini didukung penuh oleh Pemerintah Kota Surabaya, Walikota Eri Cahyadi.
Koordinator Nasional Ning Hj. Dhomirotul Firdaus, mengatakan, Halaqah Nawaning Nusantara kali ini pesertanya 410, dua kali lipat dari pada halaqah pertama, 2022 lalu.
“Problem kekerasan seksual di pesantren begitu disorot media. Berita demi berita datang silih berganti, membuat kita merasa sedih dan kecewa. Tapi apa kita akan diam saja?,” ujarnya, Sabtu (11/01/2025)
Menurutnya, Nawaning harus bergerak, tidak boleh menutup mata dan merasa kejadian ini tidak dialami di pondoknya. Nawaning harus waspada bahwa kasus seperti ini bisa terjadi di manapun.
“Kita perlu melakukan ini untuk menjaga amanah berupa santri di pesantren kita masing-masing.” Terang Ning Firda, panggilan akrabnya.
Dijelaskan, sebagai stakeholder pesantren, Nawaning memiliki tugas untuk mencegah terjadinya kekerasan seksual baik adanya korban atau pelaku hingga zero case demi masa depan santri juga marwah pesantren.
“Dalam halaqoh ini, kita akan dengarkan bersama ilmu dari para tokoh yang ilmunya tabahur, selain itu ada stand up comedy berbibit dari Sakdiyah Ma’ruf,” ungkapnya.
Peluncuran Buku
Buku Berani Bicara Pencegahan dan Mitigasi Kekerasan Seksual di Pesantren memberikan panduan praktis bagi pengelola pesantren untuk dapat neekolaborasi dengan guru, santri dan orang tua untuk mencegah dan menangani kekerasan seksual. Dengan pendekatan berbasis nilai agama dan perlindungan anak, buku ini menawarkan langkah-langkah pencegahan, penanganan kasus, kebijakan mitigasi.
“Maka dengan cara silaturahim inilah kita bisa saling menjadi support system, saling bertabarukan, dan saling menginspirasi. Kegiatan ini juga menunjukkan bahwa kami, Nawaning Nusantara, bergerak dan mendukung peran perempuan dzurriyah pesantren Nahdlatul Ulama yang berdaya dan bertanggung jawab, serta moderat dalam bersikap,” tandasnya.
Terpopuler
1
Hukum dan Keutamaan Puasa 10 Hari Pertama Bulan Dzulhijjah
2
Khutbah Jumat: 3 Pesan Rasulullah di Bulan Dzulhijjah
3
10 Awal Bulan Dzulhijjah, Inilah Dalil Anjuran untuk Memperbanyak Dzikir
4
LF PBNU: Idul Adha di Indonesia Berpotensi Berbeda dengan Arab Saudi
5
Pendaftaran UM PTKIN Diperpanjang hingga 2 Juni 2025, Simak Jadwalnya
6
Manfaatkan Potensi, SNNU Trenggalek Bakal Bangun Coldstorage dan Pabrik Es
Terkini
Lihat Semua