Saat Gus Reza Memaknai Motivasi Berbahasa Inggris dengan Jawa Pegon
Senin, 29 Agustus 2022 | 08:00 WIB

KH Reza Ahmad Zahid atau Gus Reza saat memberikan motivasi berbahasa inggris dengan dimaknai jawa pegon pada Halaqah Nasional Nawaning Nusantara. (Foto: NOJ/Sufyan)
Sufyan Arif
Kontributor
Surabaya, NU Online Jatim
Ruangan digelarnya Halaqah Nasional Nawaning Nusantara bergemuruh. Hal itu karena tepuk tangan riuh nawaning se-Indonesia yang kagum sekaligus terhibur saat KH Reza Ahmad Zahid atau Gus Reza yang memberikan kata motivasi berbahasa inggris dengan dimaknai jawa pegon ala pesantren.
Dalam acara yang dipusatkan di Hotel Grand Mercure Surabaya pada Sabtu (27/08/2022) ini, Gus Reza yang juga Katib Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menuturkan, rasa semangat dan percaya diri yang luar biasa adalah modal besar memunculkan ide dan hal-hal luar biasa. Hal ini kata Gus Reza sesuai dengan satu kaidah yaitu when you have confidence you have a lot of fun when you have fun you can do amazing things.
"When you have, ing ndalem nalikane ndueni sopo siro. Confidence, ing roso percoyo diri. You have, jawab dari when yang pertama tadi, mongko ndueni sopo siro. A lot of fun, ing pirang-pirang roso bungah. When you have, nalikane ndueni sopo siro. A fun, ing roso bungah. You can do, mongko bakal biso ngelakoni sopo siro. Amazing things, ing perkoro kang biso nggawo'ake opo mau ing siro," jelas Gus Reza dengan memaknainya layaknya kitab kuning.
Gus Reza mengaku, kehadirannya di acara yang didominasi kaum perempuan ini serasa berada di sarang bidadari. Sebelumnya, para ning datang ke kediamannya untuk mendiskusikan mengenai giat dan agenda yang bisa mengumpulkan para ning se-Indonesia.
"Alhamdulillah muncul satu ide membuat satu halaqah nasional ini. Saya yakin amazing things melalui pengayoman maksimal nawaning terhadap problematika yang terjadi di tengah-tengah masyarakat pasti akan kita rasakan dengan hadirnya para nawaning kali ini," ungkapnya.
Pengasuh Pondok Pesantren Al Mahrusiyah Lirboyo ini meminta Nawaning Nusantara harus dijadikan gerbang utama membuka cakrawala para ning untuk berkhidmat kepada umat dengan mengedepankan sopan santun, tanpa diskriminasi dan membeda-bedakan status dengan balutan akhlakul karimah.
"Saya yakin berawal pada tanggal 27 Agustus, halaqah nasional ini menjadi kebangkitan pergerakan khidmat nawaning untuk umat. Semuanya memiliki kesempatan berkhidmat kepada umat, bangsa dan negara, nawaning termasuk komponen yang sangat berpotensi untuk mengisi dan memberikan kemaslahatan untuk itu,"
Terpopuler
1
Menata Ulang Relasi Kiai dan Santri Ndalem
2
Mengenal Kudapan Jalabiya, Jajanan Tradisional Kue Manis Khas Dungkek Madura
3
KH Anwar Iskandar Raih Bintang Mahaputera Pratama dari Presiden Prabowo
4
Presiden Prabowo Anugerahkan Bintang Mahaputra untuk KH Miftachul Akhyar dan Sejumlah Tokoh NU
5
Menelusuri Ajaran Al-Qur'an dalam Pancasila
6
UNU Blitar Meriahkan BEN Carnival 2025, Tampilkan Tari Moyo
Terkini
Lihat Semua