• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 25 April 2024

Pantura

Gus Reza Ingatkan Niat Ikhlas Berkhidmah di NU

Gus Reza Ingatkan Niat Ikhlas Berkhidmah di NU
Gus Reza saat memberi sambutan. (Foto: NOJ/Idris)
Gus Reza saat memberi sambutan. (Foto: NOJ/Idris)

Lamongan, NU Online Jatim
Pengasuh Pondok Pesantren Al Mahrusiyah Lirboyo, Kediri, KH Ahmad Reza Zahid mengajak seluruh Nahdliyin untuk meletakkan pentingnya niat ikhlas berkhidmat sebagaimana dicontohkan oleh para pendahulu Nahdlatul Ulama (NU).

 

Hal itu disampaikan Gus Reza saat menyampaikan tausiyah di acara pelantikan bersama Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) dan Pimpinan Ranting Gerakan Pemuda (GP) Ansor Desa Soko, kecamatan Tikung, Kabupaten Lamongan, Ahad (03/07/2022).

 

"Yang pertama, adanya NU dimanapun pasti membawa rahmah. Rahmatan lil 'alamin ini yang menjadi prinsip utama untuk keberadaan NU dimanapun berada. Dinamakan NU karena merupakan kebangkitan para ulama, " katanya.

 

Ia melanjutkan, dalam peribahasa arab, ada kaidah al ulama' mislun nujum, yang artinya ulama itu seperti bintang-bintang. Ketika ulama itu tampak di depan masyarakat, maka mereka akan mendapatkan petunjuk. Tetapi ketika ulama tidak tampak di tengah-tengah masyarakat, maka mereka akan bingung.

 

"Karena Kedudukan para ulama di masyarakat merupakan sebagai pengayom, ketika ada satu ulama yang hadir di masyarakat, dapat dipastikan keharmonisan dan kedamaian terjamin. Ini sudah menjadi keniscayaan," terangnya.

 

Kedua, ketika menjadi pengurus jangan melihat tingkatan struktural. Tetapi yang harus ditekankan adalah semangat berkhidmah yang didasarkan pada keikhlasan.

 

"Jika orang melakukan sesuatu tidak karena Allah, tidak ada unsur ikhlas di dalamnya, maka bukan dikatakan sebagai khidmah," ujarnya.

 

Ketiga, para ulama terdahulu ketika berkidmah di NU tidak terikat dengan Surat Keputusan (SK) saja tapi juga mewakafkan dirinya untuk khidmat.

 

"Ulama dahulu ada SK maupun tidak, tetap mewakafkan dirinya untuk umat. Itu pula yang dipegang dan dijalankan oleh para pendiri NU dulu. Karena itu warga NU diminta untuk senantiasa meneladani para muassis sebagai bekal untuk mengarungi kehidupan yang terus berkembang," pungkasnya.


Pantura Terbaru