Sidoarjo, NU Online Jatim
Intelektual muda NU Prof Nadirsyah Hosen menyampaikan harapannya kepada Nawaning Nusantara untuk berperan di dunia internasional. Hal tersebut disampaikan saat mengisi acara Halaqah Nasional Nawaning Nusantara, Sabtu (27/08/2022) siang di Hotel Grand Mercure Surabaya.
“Kanapa saya yang diundang mengisi acara ini? Kenapa tidak Gawagis yang lain? Ini berarti ada harapan para Nawaning akan berkiprah di dunia internasional. Kalau hanya nasional terlalu kecil. Dengan kiprah Nawaning di dunia internasional, orang barat akan kenal Islam melalui Nawaning,” katanya.
Lebih lanjut saat dikonfirmasi usai acara, Gus Nadir mengatakan suara perempuan Indonesia terkait isu-isu global seperti hak asasi manusia, LGBT, perang Rasia-Ukraina dan Taliban sangat ditunggu oleh dunia internasioanal.
“Saya kira Nawaning ini punya tanggung jawab besar. Kalau hanya bikin acara kumpul bersama hingga selesai dengan sukses tidak ada tindak lanjutnya sangat disayangkan. Harus ada yang bisa berbicara di level internasional untuk mengisi kekosongan suara muslim perempuan Indonesia,” ucapnya.
Disebutkan untuk berkiprah di dunia internasional, pertama yang harus dilakukan adalah membuka wawasan.
"Wawasan Nawaning harus internasional. Kalau hanya mengurusi persoalan lokal maka Nawaning tidak akan bisa merespons persoalan global. Nawaning yang menjawab persoalan internasional ini nanti yang bertugas membuat jaringan global yang akan menyajikan berbagai macam dialog yang kemudian menghasilkan solusi atas berbagai macam masalah dunia,” tuturnya.
Dosen Monash University Australia itu juga mengungkapkan bahwa perempuan juga bisa menduduki sektor-sektor penting.
“Misalnya Menteri Luar Negeri Australia itu perempuan dan Menteri Luar Negeri Indonesia juga perempuan. Ini menunjukan peran perempuan sangat luar biasa,” ungkapnya.