• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Minggu, 28 April 2024

Metropolis

Jaga Pencernaan saat Lebaran, Jangan Rakus!

Jaga Pencernaan saat Lebaran, Jangan Rakus!
Makanan lebaran. (Foto: NOJ/NU Online)
Makanan lebaran. (Foto: NOJ/NU Online)

Surabaya, NU Online Jatim

Hari Raya tentu tidak lepas dari berbagai macam kudapan baik makanan ringan hingga menu makanan berat. Tidak ayal jika pencernaan tidak kuat bisa menimbulkan keluhan lambung karena tidak terbiasa dengan pola makan.


Berikut beberapa hal yang harus diperhatikan bagi kaum nahdliyyin selama menjalani lebaran, supaya aman dan sehat serta tetap menghargai pemilik rumah yang menghidangkan berbagai macam makanan.

 

Ketua Satgas Covid-19 NU Malang Raya yang juga Pengurus Perhimpunan Dokter Nahdlatul Ulama (PDNU), dr Syifa Mustika menjelaskan bahwa penyakit yang lumrah dihadapi saat lebaran adalah soal pencernaan. Karena setelah satu bulan ini pencernaan beristirahat, sehingga saat lebaran sebisa mungkin tetap menjaga.

 

"Asal nyicip saja gitu. Jangan campur-campur, kadang habis makan sirup, makan kue, makan apa dicampur-campur. Jangan kemaruk (rakus) intinya seperti itu," kata dr Syifa beberapa waktu yang lalu.

 

Dokter spesialis penyakit dalam ini mewanti-wanti agar lebaran tidak terganggu oleh penyakit pencernaan. Maka tidak boleh asal-asalan makan karena yang paling sering bisa membuat diare atau sakit perut.

 

"Walaupun lebaran ada opor, gule, ketupat, tapi jangan banyak-banyak," ungkapnya.

 

Lebih lanjut, dokter lulusan Universitas Brawijaya ini juga mempersilakan bagi yang ingin berpuasa tanggal 2 Syawal atau seterusnya. Selain untuk mengerem pola makan juga meneruskan kebaikan seperti di bulan suci Ramadhan.

 

"Kalau mau puasa Syawal boleh juga malah bagus. Tidak ada masalah puasa Syawal," tutup dokter yang juga praktik di Rumah Sakit Lavalette, Kota Malang.


Metropolis Terbaru