• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Senin, 29 April 2024

Metropolis

Jamaah Haji Asal Mojokerto Maksimalkan Ibadah di Madinah sebelum Pulang

Jamaah Haji Asal Mojokerto Maksimalkan Ibadah di Madinah sebelum Pulang
Jamaah antre memasuki kawasan Raudlah di Masjid Nabawi, Madinah. (Foto: NOJ/Syaifullah)
Jamaah antre memasuki kawasan Raudlah di Masjid Nabawi, Madinah. (Foto: NOJ/Syaifullah)

Madinah, NU Online Jatim

Perlahan namun pasti, sejumlah jamaah haji dari Tanah Air bersiap pulang. Sembari menunggu jadwal kepulangan, sejumlah kegiatan dilakukan senyampang berada di tanah suci.

 

Seperti yang dilakukan rombongan jamaah haji asal Kabupaten Mojokerto yang telah tiba di Kota Madinah pada Senin (24/07/2023). Mereka sebelumnya telah menempuh perjalanan kurang lebih 450 km menggunakan kendaraan bus. Dengan demikian, jamaah diminta istirahat terlebih dahulu sebelum melaksanakan rangkaian arbain.


“Kami tiba di Madinah setelah perjalanan sekitar 5 jam dengan bus. Kemarin (24/07/2023) tiba pukul 19.30 WAS. Tapi, arbain dimulai sejak Selasa (25/07/2023) subuh tadi,” kata Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umroh (PHU) Kemenag Kabupaten Mojokerto, M Zainut Tamam sebagaimana dilansir Tugu Jatim, Selasa (27/07/2023).


Rangkaian arbain sendiri merupakan pelaksanaan shalat fardu 40 kali selama delapan hari secara berjamaah. Rangkaian 40 kali ini dilakukan terus menerus tanpa terputus di Masjid Nabawi, Kota Madinah. Walau begitu, arbain tidak termasuk dalam rukun maupun wajib haji. Maka, meski tidak melakukan arbain, hal tersebut tidak membatalkan hajinya jamaah.


“Karena termasuk sunah. Tapi, jamaah pasti tidak ingin melewatkan momen seperti ini, apalagi bisa mendapat kesempatan melakukan salat di Masjid Nabawi,” terang Tamam.


Khusus bagi jamaah haji Kabupaten Mojokerto kategori lansia, Tamam menyarankan agar fokus untuk melakukan shalat di penginapan. Terlebih, bila dirasa kondisi fisik jamaah lansia cukup terkuras untuk pulang-pergi dari penginapan menuju Masjid Nabawi.


“Karena shalat di maktab juga pahalanya tidak kalah besar, asalkan dilakukan tepat waktu,” ungkap Tamam.


Bagi jamaah haji Kabupaten Mojokerto yang kondisi fisiknya mumpuni disarankan mengikuti rangkaian arbain. Nah, arbain ini dilakukan secara berjamaah dengan tidak ketinggalan takbiratul ihram bersama imam salat fardu Masjid Nabawi satu kali pun.


“Bagi yang fisiknya sehat, bisa ikut arbain. Tapi tidak perlu memaksakan diri,” ujar Tamam.


Selama di Madinah, jamaah haji Kabupaten Mojokerto tinggal menghabiskan sisa waktu yang tersedia sebelum pulang ke Tanah Air. Sisa waktu ini dapat dimanfaatkan dengan mengunjungi banyak tempat, seperti Masjid Quba, pabrik percetakan Al-Qur’an, Jabal Magnet, Jabal Uhud, Museum Al-Hejaz Railway, dan masih banyak lagi.


“Kalau sudah di Madinah ini jamaah banyak santai. Mau ziarah, monggo. Mau arbain, kalau kuat fisiknya ya silakan. Banyak tempat yang bisa dikunjungi,” tandas Tamam.


Metropolis Terbaru