• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 2 Mei 2024

Metropolis

Kemerdekaan Indonesia Adalah Nikmat Allah yang Wajib Disyukuri

Kemerdekaan Indonesia Adalah Nikmat Allah yang Wajib Disyukuri
KH Ahmad Rifai, Pengasuh Pondok Pesantren Nurud Dholam II Bangle Beji, Kabupaten Pasuruan. (Foto: NOJ/ ISt)
KH Ahmad Rifai, Pengasuh Pondok Pesantren Nurud Dholam II Bangle Beji, Kabupaten Pasuruan. (Foto: NOJ/ ISt)

Surabaya, NU Online Jatim

Kemerdekaan Indonesia merupakan nikmat Allah SWT yang harus disyukuri oleh setiap warga negara. Bahwa kemerdekaan juga menjadi amanah agar selalu dijaga kedaulatannya. Karenanya, memperingati hari kemerdekaan RI pada 17 Agustus merupakan kewajiban.

 

“Memperingati 17 Agustus Itu wajib. Sebagaimana wajibnya mensyukuri nikmat yang  telah diberikan Allah SWT kepada kita,” ujar KH Ahmad Rifai, Pengasuh Pondok Pesantren Nurud Dholam II Bangle Beji, Kabupaten Pasuruan, Selasa (15/08/2023).

 

Ia menyebutkan, mencintai tanah air adalah sebagian dari iman. Karenanya, memperingati kemerdekaan Indonesia merupakan salah satu wujud rasa syukur kepada Allah. Hal tersebut merujuk pada potongan ayat Al-Qur’an surat Ibrahim ayat ke-7, yang artinya: “Dan (ingatlah) tatkala Pemelihara kalian mengumumkan bahwasanya jika kalian bersyukur, maka sungguh Aku akan tambah untuk kalian (akan nikmat). Dan jika kalian kufur, sesungguhnya siksa-Ku sangatlah pedih”.

 

“Dari ayat tersebut, Allah SWT memberikan janji kepada hamba-Nya yang senantiasa bersyukur atas nikmat yang sudah diberikan. Allah SWT akan menambah nikmat tersebut dengan nikmat yang lainnya. Begitu pula sebaliknya, jika seorang hamba kufur, maka Allah SWT akan mengancam hamba tersebut dengan siksa-Nya yang sangat dahsyat di akhirat kelak,” jelasnya.

 

Kiai Rifai juga menekankan pentingnya persatuan dan kerja sama di antara semua masyarakat Indonesia, termasuk di antara para ulama, umara, TNI-Polri, santri, dan seluruh rakyat Indonesia.

 

“Semangat berkorban dan berjuang untuk bangsa dan negara harus dijunjung tinggi. Dalam hadist dikatakan bahwa bersatu adalah kasih sayang Allah, sedangkan berpecah belah adalah siksa Allah,” ujar Kiai Rifai.

 

Untuk itu, Kiai Rifai meyakini peringatan 17 Agustus merupakan implementasi untuk menyatukan budaya dan agama yang beragam di Indonesia. Sebab, di momentum ini berbagai kelompok budaya dan agama dapat bersatu dalam semangat patriotisme dan nasionalisme.

 

“Mereka semua saling mengingat bersama akan perjuangan panjang yang dilakukan untuk meraih kemerdekaan. Makanya, rakyat harus bersatu jika ingin Indonesia aman sentosa,” tandasnya.

 

Penulis: Lailatul Maghfiro


Metropolis Terbaru