• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 27 April 2024

Madura

Santri Wujudkan Kemerdekaan dengan Kreasi dan Inovasi

Santri Wujudkan Kemerdekaan dengan Kreasi dan Inovasi
Kiai Samsul Membacakan Puisi. (Foto: NOJ/Ika Nur Fitriani)
Kiai Samsul Membacakan Puisi. (Foto: NOJ/Ika Nur Fitriani)

Blitar, NU Online Jatim

Momentum Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 Republik Indonesia (RI) yang diperingati pada 17 Agustus memiliki makna tersendiri bagi berbagai kalangan, utamanya bagi para santri dan nahdliyin.

 

Wakil Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Blitar, Kiai Samsul Hadi menuturkan, momentum HUT ke-77 ini hendaknya santri dan nahdliyin dapat mengambil hikmah atas pandemi yang telah terlampaui.

 

“Jangan sampai terlena dengan perayaan kemerdekaan yang berlebihan sehingga menimbulkan mudharat untuk masyarakat,” tuturnya kepada NU Online Jatim, Rabu (17/08/2022)

 

Menurutnya, kemerdekaan merupakan wujud rasa syukur seorang hamba kepada Allah SWT. Oleh karena itu, nahdliyin harus mengisinya dengan hal-hal yang positif, dan semakin istiqamah dalam menyebarkan nilai-nilai ajaran Ahlussunnah wal Jama'ah an-Nahdliyah.

 

“Sebab nikmat merayakan kemerdekaan yang Allah ambil saat pandemi kemarin sudah  dikembalikan, sudah sewajarnya kita bersyukur dengan menebar kebaikan,” ungkapnya.

 

Pengasuh Pondok Pesantren Mahida Salam, Desa Kedawung, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar ini juga membeberkan makna kemerdekaan yang hendaknya diamalkan oleh para santri.

 

“Merdeka bagi santri dapat diwujudkan dengan kebebasan dalam berkreasi dan berinovasi,” terangnya.

 

Kiai Samsul menegaskan, peran santri saat ini tidak hanya mengaji saja tetapi juga mengambil peran dalam mengikuti perkembangan jaman. Selain itu, diharapkan para santri mampu berpikir kreatif, tidak bosan untuk meningkatkan kompetensinya demi kemajuan bangsa dan negara.

 

Sementara itu, Kiai Samsul mempunyai cara tersendiri  dalam memperingati kemerdekaan yaitu dengan menciptakan puisi yang sarat akan makna. Ia berharap nahdliyin dan para santri benar-benar menanamkan nilai hubbul wathon minal iman.

 

Berikut puisi Kiai Samsul Hadi untuk memperingati kemerdekaan Indonesia :

 

BENDERAKU 

Sang saka Merah putih melambai-lambai di angkasa bumi Pertiwi

Merah adalah darah dan putih adalah tulang belulang para pejuang

 

Wahai... kamu...kamu... dan kamu... Ingatkah kamu ?

Tangisan anak ditinggal mati bapaknya

Jeritan histeris janda muda yang suaminya hilang ditelan ganasnya perang

Ribuan jasad bergelimpangan.

T'lah menjadi tumbal

Demi tegaknya sang saka merah putih

 

Lalu siapakah kamu ?

Hormat bendera kamu katakan musyrik

memasang lambang negara kamu katakan menyembah berhala.

Menjaga kedaulatan negara kamu katakan pembangkang agama.

 

Tahukah kamu ?

Bahwa hormat bendera  adalah bentuk ungkapan rasa cinta, kesetiaan dan semangat menjaga tanah tumpah darah ini.

Penghormatan terhadapnya bukan karena zat bendera itu, tetapi lebih pada mengenang mereka yang berkorban untuk kedaulatan tanah air ini

 

Bangkit..... bangkitlah wahai putra putri negeri ini,

Jangan biarkan mereka mencabik-cabik harga diri NKRI

Pertahankan agar Sang Saka merah putih tetap berkibar dan tegak berdiri

Jangan biarkan tetesan air mata, keringat dan darah nenek moyang kita berhamburan terbawa angin kepalsuan dan ketamakan.


Madura Terbaru