Metropolis

Ketua Ansor Sidoarjo Tegaskan Gus Dur Tokoh yang Gandrung Ilmu

Kamis, 2 Januari 2025 | 10:00 WIB

Ketua Ansor Sidoarjo Tegaskan Gus Dur Tokoh yang Gandrung Ilmu

Ketua Ansor Sidoarjo saat Haul Gus Dur. (Foto: NOJ/Boy Ardiansyah)

Sidoarjo, NU Online Jatim

Ketua Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Sidoarjo, Choirul Mu’minin menegaskan bahwa KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur adalah sosok yang gandrung dengan ilmu.
 

Penegasan itu ia sampaikan saat Haul Gus Dur yang diadakan oleh Pimpinan Anak Cabang (PAC) GP Ansor Buduran di Graha Nusantara Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) setempat, Senin (30/12/2024).

 

“Gus Dur itu masa kecilnya di Denanyar. Kemudian ayah Gus Dur, KH Wahid Hasyim terpilih sebagai Menteri Agama di era Ir. Soekarno maka Gus Dur diboyong ke Jakarta,” katanya.

 

Doktor Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Surabaya (Unesa) itu menceritakan pengembaraan Gus Dur dalam mencari ilmu. Disebutkan beberapa pesantren dimana Gus Dur nyantri antara lain Pondok Pesantren API Tegal Rejo Magelang, Al Munawwir Krapyak Yogyakarta dan Tambah Beras Jombang.

 

“Tidak cukup dengan itu, Gus Dur belajar ke Universitas Al-Azhar Mesir. Lalu ke Universitas Baghdad Irak. Kemudian belajar di Universitas Laiden Belanda,” ujarnya.

 

Selain di Mesir, Irak dan Belanda, Presiden ke-4 RI itu juga pernah belajar di ke MC Gill University Canada. Rekam jejak panjang Gus Dur dalam belajar tersebut membuat Choirul Mu’minin menyimpulkan bahwa Gus Dur sangat gandrung dengan ilmu. Oleh karenanya, Gus Dur sepanjang hidupnya selalu mengedapankan ilmu.

 

“Gus Dur juga sangat senang membaca buku. Yang dibaca bukan hanya buku keislaman saja, akan tetapi juga buku agama-agama lain. Bahkan agama yang tidak diakui pun dibaca oleh Gus Dur. Ini mengambarkan cakrawala Gus Dur sangat luar biasa,” terangya.  

 

Dijelaskan Gus Dur juga merupakan tokoh yang menguasai banyak bahasa. Hal ini menjadi modal besar Gus Dur saat menjadi presiden. Penguasaan dalam banyak bahasa membuat Gus Dur menjadi diplomat unggul yang mampu berkomunikasi dengan banyak tokoh dunia.

 

“Tentu acara haul Gus Dur ini adalah bagian dari menghidupkan organisasi kita dan sesuai dengan tema besar Ketua PBNU yakni menghidupkan Gus Dur,” tandasnya.