• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 25 April 2024

Metropolis

KH Fuad Mun’im Djazuli Wafat, Masyayikh Pesantren Ploso Keluarkan Maklumat

KH Fuad Mun’im Djazuli Wafat, Masyayikh Pesantren Ploso Keluarkan Maklumat
Almaghfurlah KH Fuad Mun'im Djazuli saat menerima tamu. (Foto: NOJ/A Athoillah)
Almaghfurlah KH Fuad Mun'im Djazuli saat menerima tamu. (Foto: NOJ/A Athoillah)

Surabaya, NU Online Jatim

Duka mendalam melingkupi Pesantren Ploso, Mojo, Kabupaten Kediri. Karena hari ini, Sabtu (17/10/2020), salah seorang pengasuh pesantren yakni KH Fuad Mun’im Djazuli wafat, innalillahi wa inna ilaihi rajiun.

 

Almaghfurlah sempat mendapatkan perawatan medis di Rumah Sakit Darmo Surabaya, dan wafat pada pukul 03.00 WIB.

 

Karena masih dalam pandemi Corona, maka masyayikh Pondok Pesantren Al-Falah Ploso menyampaikan maklumat kepada keluarga, alumni dan santri.

 

“Pertama, semua keluarga dalam situasi seperti ini diharapkan bisa saling memberi contoh dalam pelaksanaan protokol penanggulangan Covid-19,” kata surat yang ditandatangani KH Nurul Huda Djazuli tersebut.

 

Kedua, semua keluarga yang mengikuti prosesi pemakaman wajib mengikuti aturan protokol yang telah ditentukan.

 

Secara rinci, protokol kesehatan dimaksud adalah memakai masker standar medis, membawa hand sanitizer, menjaga jarak duduk dengan jarak satu meter.

 

“Semua ibu nyai dan nawaning (para ning, red) tidak diperkenankan hadir,” katanya.

 

 

Demikian pula setiap keluarga masyayikh maksimal hanya boleh mengirimkan lima anggota keluarga dan harus dalam keadaan sehat.

 

Dijelaskan pula bahwa tempat keluarga KH Fuad Mun’im Djazuli berada di madrasah depan, dan tempat keluarga yang lainnya berada di area pendopo dan yasa.

 

 

“Semua keluarga dilarang menerima tamu dari mana pun dan semua santri pondok cabang, tidak diperkenankan memasuki area pondok induk,” pungkas KH Nurul Huda Djazuli.


Editor:

Metropolis Terbaru