• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 20 April 2024

Metropolis

KH Yahya Cholil Staquf Mengingatkan Cara Mengatasi Konflik

KH Yahya Cholil Staquf Mengingatkan Cara Mengatasi Konflik
Gus Yahya. (Foto: NOJ/RMOL)
Gus Yahya. (Foto: NOJ/RMOL)

Surabaya, NU Online Jatim

Tidak dapat dipungkiri bahwa seiring berkembangnya zaman dan cepatnya mobilitas kehidupan, banyak dijumpai orang-orang di sekitar yang tidak sanggup bertahan menghadapi konflik-konflik yang terjadi dalam kehidupannya. Bahkan tak luput mereka yang berhasil pun terkadang hanyut dan takut konflik akan terus membayangi hidupnya.

 

KH Yahya Cholil Staquf, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengungkapkan bahwa dalam kehidupan bermasyarakat pasti ada konflik yang harus diselesaikan dan dikelola dengan baik.

 

“Dalam kehidupan bermasyarakat pasti ada konflik pada diri kita. Dalam mengatasi potensi konflik itu kita harus punya cara supaya konflik ini bisa dikelola,” ungkapnya.

 

Ia juga menjelaskan cara berpikir untuk membangun budaya dan dikembangkan bersama agar konflik bisa terselesaikan dengan baik.

 

“Penting kita berpikir bagaimana membangun budaya yang diperlukan untuk menyelesaikan konflik,” jelasnya.

 

Gus Yahya mencontohkan mengenai kebudayaan politik, dimana harus adanya kepercayaan pada proses demokrasi yang formal dengan menerima segala hal yang telah diputuskan oleh pihak yang berwenang.

 

“Budaya politik misalnya, kita percaya pada apa yang menjadi proses demokrasi formal, memang kalau belum ada keputusannya semua orang boleh bicara, tapi kalau sudah ada keputusan kita terima dan kita taati,” terangnya.

 

Selain itu, ia mengingatkan bahwa seharusnya yang perlu dilakukan adalah menghormati tatanan-tatanan yang telah ada. Agar rimba konflik yang tidak beraturan tidak dapat menghancurkan peradaban yang telah ada saat ini.

 

“Kita harus bangun untuk menghormati tatanan-tatanan yang ada itu. Kalau tidak kita akan masuk ke dalam rimba konflik yang tidak beraturan yang ujungnya akan meruntuhkan seluruh peradaban yang kita miliki hari ini,” pungkasnya.

 

Penulis: Wildanil Mubarok


Metropolis Terbaru