• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 27 April 2024

Pustaka

Gagasan Gus Yahya: Perjuangan Besar Nahdlatul Ulama

Gagasan Gus Yahya: Perjuangan Besar Nahdlatul Ulama
KH Miftachul Akhyar bersama Gus Yahya saat peluncuran buku PBNU. Foto: Istimewa
KH Miftachul Akhyar bersama Gus Yahya saat peluncuran buku PBNU. Foto: Istimewa

KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya telah resmi terpilih menjadi Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) masa khidmat 2021-2026 pada Muktamar ke-34 di Lampung Jumat, (24/12/2021) dini hari.
 

Kiai asal Rembang ini pada bulan Maret 2020 lalu menerbitkan buku yang diberi judul ‘Perjuangan Besar Nahdlatul Ulama disingkat PBNU'.
 

Dalam buku ini tertuang gagasan-gagasan besar kiai yang pernah menjadi juru bicara Presiden Republik Indonesia keeempat KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur itu. Dalam lembar pertama di bawah judul tertulis ‘Tajdid Jam’iyyah Untuk Khidmad Milenial’. Artinya Kiai Yahya ingin mengajak generasi milenial untuk melakukan pembaharuaan dalam tubuh NU.
 

Gus Yahya yang pernah mendirikan Bayt a-Rahmah untuk Dakwah al-Islamiyah Rahmatan li al-‘alamin (Rumah rahmah untuk dakwah Islam sebagai rahmat bagi alam semesta) pada tahun 2014 ini menulis lima tema besar yang diuraikan di buku setebal 148 halaman itu.
 

Pertama, tentang Islam di tengah dunia yang berubah. Kedua, tentang merintis peradaban baru. Ketiga, mengenali jati diri dan kehendak organisasi. Keempat, pembahasan mengenai menuju pemerintahan Nahdlatul Ulama. Sedangkan kelima, tentang makrifat organisasi dan takdir peradaban.
 

Di lembar kedua bab satu halaman dua belas, pembaca disuguhi foto Gus Dur dan Presiden Soeharto dengan disaksikan oleh KH As’ad Syamsul Arifin dan KH Ahmad Shiddiq. Foto ini sangat mampu menumbuhkan ghirah membaca ke halaman selanjutnya. Di bab pertama ini Gus Yahya mengulas empat perubahan dalam peradaban manusia.
 

Pada bab dua, Gus Yahya menguraikan makna lahirnya NU. Di sini pemikiran Gus Yahya berbeda dengan pemikiran pada umumnya terkait lahirnya NU. Jika umunya memaknai cita-cita lahirnya NU adalah untuk membendung wahabisme, bagi Gus Yahya dengan kacamata sekarang cita-cita NU adalah cita-cita peradaban baru yang lebih mulia, yang adil dan harmonis berdasar akhlakul karimah dan kesetaraan hak. (Hal 51).
 

Selanjutnya di bab tiga, Gus Yahya mengajak Nahdliyin untuk trasformasi pola pikir, setidaknya tiga pola pikir.
 

Pertama, pola pikir tentang lingkup bidang khidmah dan jangkauan sasarannya. Kedua, pola pikir tentang makna program. Dan ketiga, pola pikir tentang hubungan antar tingkatan kepengurusan dalam pelaksanaan program. (Hal 83)
 

Kemudian di bab empat, Gus Yahya menuangkan gagasannya untuk perjuangan NU di masa depan dengan mengharuskan pembangunan kapasitas kader secara lebih progresif. Nahdlatul Ulama, kebangkitan Ulama, membutuhkan kebangkitan!. Pertama kebangkitan intelektual, kedua kebangkitan teknokrasi, ketiga kebangkitan kewirausahaan (enterpreneurship). (Hal 120)
 

Sementara di bab yang terakhir, kiai yang merupakan salah satu pendiri gerakan global ‘Humanitarian Islam’ (Islam untuk kemanusiaan) ini merangkum poin-poin atau intisari buku yang diterbitkan tahun 2020 ini. Paling tidak ada tujuh belas poin penting yang ditulis oleh Gus Yahya.
 

Salah satu poinya di nomor sembilan adalah; bahwa jangkauan kedepan dalam upaya trasformasi masyarakat itu menuntut NU untuk mentrasformasikan organisasinya, dari konstruksi lama yang sudah menua dan semakin kedaluwarsa, menuju konstruksi baru yang lebih menjamin ketangkasan, keuletan dan keluwesan organisasi dalam menyiasati dinamika perubahan masyarakat yang pada era milenial ini kedalaman pengaruh, skala kompleksitas dan akselerasi kecepatannya belum pernah ada presedennya dalam sejarah. (Hal 127)

 

Identitas Buku            :

Judul Buku: PBNU : Perjuangan Besar Nahdlatul Ulama

Penulis: Yahya Cholil Staquf

Tahun Terbit: 2020

Tebal: 148 Halaman

Penerbit: Mata Air

ISBN: 9786027465763

Peresensi: Boy Ardiansyah (Guru Madrasah dan Mahasiswa Pascasarjana Institut Pesantren KH Abdul Chalim Pacet, Mojokerto)


Editor:

Pustaka Terbaru