Metropolis

Kiai Ali Maschan Moesa Ijazahkan Amalan Shalawat, Ini Khasiatnya

Senin, 29 Juli 2024 | 08:00 WIB

Kiai Ali Maschan Moesa Ijazahkan Amalan Shalawat, Ini Khasiatnya

KH Ali Maschan Moesa saat mengaji di Candi, Sidoarjo. (Foto: NOJ/Boy Ardiansyah)

Sidoarjo, NU Online Jatim

Wakil Rais Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, KH Ali Maschan Moesa mengijazahkan amalan yang ia terima dari KH As’ad Syamsul Arifin, Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Safi'iyah, Sukorejo, Situbondo.


Kiai As’ad merupakan sosok penting dalam berdirinya NU sebagai penyampai pesan dari KH Kholil Bangkalan ke KH Hasyim Asy’ari.


"Kata Kiai As'ad kepada saya, nanti kalau kamu sudah tua dan sudah sakit-sakitan. Amalan ini ijazahkan kepada orang lain," katanya saat mengisi di Haul KH Mahmud al-Mundir dan Nyai Hj Maidah (Hj Nurul Qomariyah) Pondok Pesantren Al-Maidah Desa Durungbedug, Kecamatan Candi, Sidoarjo, Sabtu (27/07/2024).


KH Ali Maschan Moesa menjelaskan, Kiai As’ad Syamsul Arifin pernah bertemu Nabi Khidir dan diminta untuk membaca shalawat 100 kali setelah shalat wajib. Lebih detailnya selesai salam, posisi duduk belum berubah kemudian membaca shalawat seratus kali.


"Shalawatnya tidak perlu panjang-panjang, cukup sholallah ala sayyidina Muhammad. Setelah itu baru istihgfar dan membaca wirit usai shalat pada umumnya," ujarnya.


Pihaknya baru-baru ini mengecek Al-Qur'an surat Al Anfal ayat 33 yang artinya Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka selama engkau (Nabi Muhammad) berada di antara mereka dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka selama mereka memohon ampunan.


"Amalan ini dilakukan setelah shalat wajib, kalau shalat sunah tidak. Insya Allah jika amalan ini istiqamah dilakukan keluarga kalian akan selamat dunia dan akhirat," terangnya.


Dirinya mengaku, ijazah ini sudah lama diterima oleh KH Ali Maschan Moesa dari KH As’ad Syamsul Arifin, namun karena kondisi fisik KH Ali Maschan Moesa saat ini sudah sering sakit, maka ijazah dari KH As'ad Syamsul Arifin ini baru diijazahkan kepada jamaah sesuai pesan dari KH As’ad saat mengijazahkan.


“Allah tidak akan menurunkan balak atau musibah selagi masih ada yang membaca shalawat,” pungkas pengasuh Pondok Pesantren Al-Husna Surabaya tersebut.