• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 25 April 2024

Metropolis

Kiai Marzuki Harap IPPNU Bisa Dirikan Ranting di Perumahan

Kiai Marzuki Harap IPPNU Bisa Dirikan Ranting di Perumahan
Ketua PWNU Jatim, KH Marzuki Mustamar. (Foto: NOJ/ Boy Ardiansyah)
Ketua PWNU Jatim, KH Marzuki Mustamar. (Foto: NOJ/ Boy Ardiansyah)

SurabayaNU Online Jatim
Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim KH Marzuki Mustamar mengatakan, Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) merupakan gerbang pengkaderan NU yang pertama dan utama. Ia juga mengingatkan supaya IPPNU bisa mendirikan ranting di perumahan bahkan apartemen.
 

Hal itu disampaikan Kiai Marzuki saat memberi sambutan pada acara ‘NU Women Talk’ yang mengakat tema The Next Women Leaders & Entrepreneurs Jum’at (11/03/2022).
 

“Kalau organisasi itu ingin hidup, eksis, bahkan unggul dari yang lain, maka organisasi itu harus benar-benar memperhatikan pengkaderan,” kata pengasuh Pondok Pesantren Sabilul Rosyad Malang itu.
 

Menurut Kiai Marzuki, organisasi yang tidak memperhatikan pengkaderan sama saja rela sekian tahun lagi akan punah. Lebih jauh dari itu, kedepan NU butuh kader untuk menjadi menteri, rektor dan lainnya. Untuk mencapai itu kader harus disiapkan sejak di IPPNU.
 

“Kami sadar akan pentingnya IPPNU. Oleh karena itu sejak kami diamanahi menjadi ketua PWNU. Kami terus mendorong IPPNU untuk berkembang dan maju,” ungkapnya.
 

Dalam acara yang digelar di Ballroom KH Hasyim Asy’ari Gedung PWNU Jatim tersebut, Kiai Marzuki berharap seluruh Pimpinan Cabang (PC) IPPNU di Jatim aktif. PC juga diamanahi jangan sampai ada Pimpinan Anak Cabang (PAC) yang tidak aktif.
 

Dosen Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang tersebut tidak ingin ada titik kosong kepengurusan IPPNU di setiap desa.
 

“Kami juga ingin ada kepengurusan ranting IPPNU di apartemen atau perumahan yang Kartu Keluarganya (KK) ada 1000. Ini perlu disendirikan kepengurusannya. Mereka kalau dijadikan satu dengan yang di luar perumahan tidak mau. Karena komunitas dan latar belakangnya berbeda,” ujarnya.
 

Kiai Marzuki meminta agar IPPNU melakukan pemetaan potensi kader yang berprestasi. Kader-kader itu dikumpulkan kemudian membuat bimbingan belajar di dekat sekolah-sekolah besar. Hal itu agar siswa-siswa yang pandai belajarnya bersama IPPNU.
 

“Kalau kita tidak membuat bimbel semacam itu, kami khawatir siswa-siswa yang pandai ikut bimbel orang di luar NU. Lalu IPPNU dapat kader yang biasa-biasa saja, yang pandai ikut mereka. Kami tidak ingin seperti itu,” terangnya.
 

 

Hadir dalam kesempatan ini Hj Ida Fauziyah, Menteri Ketenagakerjaan, Hj Anik Maslachah, Wakil Ketua DPRD Jatim, Hj Mundjifah Wahab, Bupati Jombang. Hj Saidah Marzuki, pengasuh Ponpes Sabilul Rosyad Gasek, Malang. Ning Khilma Anis, penulis. Puput Kurniawati, Ketua IPPNU Jatim bersama kader lainnya dari seluruh Jatim. 


Editor:

Metropolis Terbaru