• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 28 Maret 2024

Metropolis

Kisah Kiai Taufiqul Hasan, Mengamankan Rumah dari Serangan Rayap

Kisah Kiai Taufiqul Hasan, Mengamankan Rumah dari Serangan Rayap
KH Taufiqul Hasan bersama istri Hj Mahsunnah Said saat di Masjidil Haram. (Foto: NOJ/Istimewa)
KH Taufiqul Hasan bersama istri Hj Mahsunnah Said saat di Masjidil Haram. (Foto: NOJ/Istimewa)

Sidoarjo, NU Online Jatim
KH Taufiqul Hasan yang wafat Selasa (14/09/2021) merupakan kiai kharismatik dengan banyak karamah. Di antara yang kerap dibincangkan adalah mempunyai rajah anti rayap. 

 

Hal tersebut sebagaimana disampaikan salah seorang keponakan, Dewi Masluhah. Bahwa beberapa tahun pernah akan menjual rumahnya karena kondisi pintu, jendela dan lantai penuh dengan rayap. Setelah konsultasi dengan orang yang paham bangunan dan solusinya harus rehab total. 

 

 

“Tentu kala itu saya keberatan dan memutuskan untuk menjual rumah,” kata Dewi Masluhah beberapa waktu berselang.

 

Kepala Madrasah Ibtidaiyah (MI) Tarik, Sidoarjo melanjutkan ceritanya bahwa berita akan penjual rumah didengar oleh Kiai Tafiqul Hasan. 

 

Dan pada malam harinya datang ke rumahnya sambil berkata: “Rumahmu ini jangan dijual, rumahmu ini memberi rezeki,” katanya menirukan Kiai Taufiq.

 

Kiai Taufiq melanjutkan, kalau hanya masalah rayap akan diriyadlahi bersama sejumlah santri. Mereka cukup disiapkan makan dan akan diproses. 

 

Dewi mengiyakan permintaan kiai alumni Pesantren Darul Ulum, Jombang tersebut. Jelang beberapa saat datang bersama santri. Kiai Taufiq dan para santri memulai dengan shalat sunah kemudian menyebar ke sudut-sudut rumah untuk membacakan dzikir. Kiai Taufiq kala itu juga membawa pupuk.

 

Setelah seluruh ruang dibacakan dzikir, Kiai Taufiq meminta pupuk yang sudah diriyadhahi untuk disemprotkan di setiap ruangan. Luluk dan suaminya  kemudian menyemprotkan  ke suluruh ruangan. Karena rumah lengket dengan pupuk, Dewi sekeluarga memutuskan malam itu tidak tidur di rumah.

 

“Kiai Taufiq datang dengan para santri sekitar jam 20.00 sampai selesai pukul 23.00," ujarnya.

 

Lebih lanjut, Dewi tidak mengetahui wirid apa yang dibaca santri kala itu. Keesokan harinya, dirinya terkejut ketika membuka rumah, hampir tak percaya lantai rumahnya penuh tertutupi rayap mati. Alhasil sampai sekarang rumah Dewi aman dari rayap. 

 

“Ini adalah salah satu contoh karamah Kiai Taufiqul Hasan,” pungkasnya.

 

Penulis: Boy Ardiansyah
Editor: Syaifullah


Editor:

Metropolis Terbaru