• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 26 April 2024

Metropolis

Wafat setelah Baca Al-Qur’an, Wakil Katib NU Sidoarjo Dikenal Teliti dan Tegas

Wafat setelah Baca Al-Qur’an, Wakil Katib NU Sidoarjo Dikenal Teliti dan Tegas
Foto: Istimewa
Foto: Istimewa

Sidoarjo, NU Online Jatim

Berita duka datang dari Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sidoarjo. Wakil Katib PCNU Sidoarjo KH Taufiqul Hasan wafat, Selasa (14/092021) pagi di rumahnya Dusun Tempuran RT 01 RW 01 Desa Tarik/ Tarik Kabupaten Sidoarjo.

 

Kiai Taufiqul Hasan diketahui wafat setelah membaca Al-Qur’an. Semasa hidupnya, almarhum dikenal sosok yang teliti dan tegas.

 

Kabar duka pengasuh Pondok Pesantren Al-Hidayah Putra Tarik Sidoarjo ini dibenarkan oleh Ustadz Syaiful Amri selaku salah seorang ustadz yang mengajar di pondok yang didirikan oleh almarhum.

 

“Ya benar, Abah wafat pukul 03.00 pagi,” ujarnya kepada NU Online Jatim.

 

Dzulfikri putra ketiga almarhum bercerita abahnya wafat setelah membaca Al-Qur’an. “Dalam kondisi sulit berjalan sendiri, sekitar jam 01.00 abah bersih-bersih sendiri. Setelah itu meminta saya untuk memijat sampai jam 02.30. Setelah itu dibantu ibu membaca Al-Qur’an sampai wafat, abah wafat di usia 61 tahun,” ungkapnya.

 

Terpisah, H Siaman Ketua Tanfidziah Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Tarik bersaksi bahwa almarhum sosok kiai yang konsekuen dan teliti.

 

“Beliau merupakan sosok yang kosekuen, teliti dan tegas. Baik di MWCNU sebagai mustasyar atau di MUI Tarik Sidoarjo,” ujarnya.

 

Ia menambahkan bahwa Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama (PKPNU) pertama MWCNU Tarik terselenggara berkat dukungan almarhum. Pelaksanaannya selama 3 hari juga di pondok almarhum.

 

KH Taufiq merupakan menantu KH Muhammad Said Hamdan, Rais Syuriyah pertama MWCNU Tarik pada tahun 1955 dan menjabat lima periode. Selain itu KH Said Hamdan mendirikan Pondok Pesantren Al-Hidayah Putri Tarik pada tahun 1984. Melengkapi sang mertua, KH Taufiq mendirikan Pondok Pesantren Putra Al-Hidayah pada tahun 1999.

 

Penulis: Boy Ardiansyah

Editor: Romza


Editor:

Metropolis Terbaru