• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 18 April 2024

Metropolis

LFNU Jatim Jelaskan Ihwal Super Blood Moon

LFNU Jatim Jelaskan Ihwal Super Blood Moon
Gerhana bulan merah atau Super Blood Moon. (Foto: IndiaTV News)
Gerhana bulan merah atau Super Blood Moon. (Foto: IndiaTV News)

Surabaya, NU Online Jatim

Gerhana bulan total akan terjadi pada Rabu (26/05/2021) besok. Gerhana akan terlihat menarik karena memancarkan warna merah. Karenanya dalam Ilmu Atronomi disebut Super Blood Moon. Kebalikan dari Super Dark Moon yang saat gerhana terjadi wajah bulan terlihat gelap.

 

Dalam disiplin Ilmu Falak, dua jenis gerhana bulan itu juga dibahas. Ketua Pengurus Wilayah Lembaga Falakiyah Nahdlatul Ulama (LFNU) Jawa Timur KH Shofiyulloh alias Gus Shofi mengatakan, dalam Ilmu Falak, gerhana bulan dibedakan berdasarkan warna. Secara garis besar, ada dua, yaitu merah (Super Blood Moon) dan hitam (Super Dark Moon).

 

Super Blood Moon maksudnya itu, kan, merah. Itu menunjukkan bahwa bulan itu melewati bayangan inti bumi, tapi agak ke pinggir, sehingga atmosfer bumi membiaskan cahaya, masuk ke permukaan bumi sehingga (warnanya terlihat) merah,” kata Gus Shofi dihubungi NU Online Jatim, Selasa (25/05/2021).

 

Hal itu berbeda ketika posisi bulan berada tepat di tengah belakang bumi. Maka gerhana dengan posisi seperti itu wajah bulan akan terlihat gelap disaksikan dari bumi. Nah, karena gelap atau hitam, maka kemudian dalam Ilmu Astronomi modern disebut dengan Super Dark Moon.

 

Disebut Super Moon, lanjut Gus Shofi, karena ketika gerhana total terjadi bulan terlihat lebih besar dari biasanya. Ia menjelaskan, bulan terlihat besar karena saat terjadi gerhana ia berada di titik terdekat dari bumi.

 

“Bulan itu beredar di bumi itu kan elips (beredar melalui garis bundar lonjong). Karena elips, maka konsekuensinya ada titik terdekat dan terjauh. Nah, gerhana bulan total besok bulan berada di titik terdekat dengan bumi sehingga akan kelihatan besar,” tandas Gus Shofi.

 

Gus Shofi menuturkan, LFNU Jatim sendiri telah mengeluarkan surat edaran kepada seluruh LFNU kabupaten/kota se Jatim terkait fenomena gerhana bulan total besok. Isinya, di antaranya, LFNU se Jatim diminta melakukan observasi kejadian alam itu untuk pengembangan Ilmu Falak. Warga NU juga diminta melaksanakan Shalat Gerhana dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.

 

Editor: Nur Faishal


Metropolis Terbaru