• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 20 April 2024

Metropolis

Mbah Wahab Mati-matian Pasang Badan Bela NKRI

Mbah Wahab Mati-matian Pasang Badan Bela NKRI
KH Marzuki Mustamar, Ketua PWNU Jatim, saat acara Haul Emas Virtual 50 Tahun KH Abdul Wahab Chasbullah. (Foto: NOJ/HM).
KH Marzuki Mustamar, Ketua PWNU Jatim, saat acara Haul Emas Virtual 50 Tahun KH Abdul Wahab Chasbullah. (Foto: NOJ/HM).

Surabaya, NU Online Jatim

Ketua Pengurus Wilayah Nahdhatul Ulama (PWNU) Jawa Timur (Jatim) KH Marzuki Mustamar menjelaskan betapa cintanya KH Abdul Wahab Chasbullah atau Mbah Wahab terhadap Negara Kesatuan Republik lndonesia (NKRI).

 

“Bagi Mbah Wahab apabila cinta rasul itu menyempurnakan iman, maka cinta tanah air juga bagian dari iman. Sehingga beliau mati-matian dalam membela NKRI dan mati-matian dalam mencintai tanah air, hingga rela pasang badan demi utuhnya NKRI,” jelas Kiai Marzuki di acara 'Haul Emas Virtual 50 Tahun KH Abdul Wahab Chasbullah', Selasa (22/06/2021) malam.

 

Hubbul Wathan Minal Iman meskipun lafadz tersebut redaksinya dari KH M Hasyim Asy’ari, tetapi yang mempopulerkannya adalah Mbah Wahab melalui lagu Syubbanul Wathan.

 

“Sehingga yang harus diteladani oleh santri NU, warga NU, pengurus NU, dan seluruh rakyat Indonesia, bahwa Mbah Wahab itu adalah sosok pribadi nasionalis yang luar biasa kesadarannya dalam membela serta mencintai agamanya,” tuturnya.

 

Diungkapkan oleh Kiai Marzuki dalam forum tersebut, bahwa NKRI tidak boleh diganti dengan apapun. Tidak boleh diganti dengan negara radikal, tidak boleh diganti dengan negara sekuler, tidak boleh diganti dengan negara liberal.

 

“Tidak boleh diganti dengan negara hindu, bahkan diganti dengan negara Islam pun juga tidak boleh,” imbuh pengasuh Pesantren Sabilurrosyad Gasek Malang itu.

 

Kiai Marzuki pun kembali menceritakan, bahwa sosok Mbah Wahab nasionalis dan cinta NKRI sejati. Bahkan, ia siap pasang badan demi keutuhan negara. Salah satu ijtihadnya yang fenomenal adalah bergabungnya Mbah Wahab dengan Nasionalisme, Agama, dan Komunisme atau familiar dengan Nasakom.

 

“Hal tersebut memantik respon sejumlah orang, hingga akhirnya Mbah Wahab dikafir-kafirkan. Bahkan sebagian ada yang mengkritik luar bisa dengan mengatakan meskipun Mbah Wahab serbanan tapi ketika dibuka serbannya akan muncul lambang palu arit simbol komunis,” ungkapnya kepada jamaah offline maupun online.

 

Disebutkan bahwa, Mbah Wahab merupakan soosok yang gigih dalam membela NKRI. Menurut Kiai Marzuki, bernegara  dan berbangsa di wilayah heterogen yang majemuk seperti lndonesia dibuat sistem bernegara sebagaimana NKRI sudah keseluruhan sunnah rasul.

 

“Saya kira, sistem bernegara sebagaimana yang dilakukan di Indonesia sudah full sunnah rasul,” pungkasnya.

 

Editor: A Habiburrahman


Metropolis Terbaru