• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 19 April 2024

Pemerintahan

Dinas Pendidikan Jatim Optimis Laksanakan Pembelajaran Tatap Muka

Dinas Pendidikan Jatim Optimis Laksanakan Pembelajaran Tatap Muka
Wahid Wahyudi, Kepala Dinas Pendidikan Jatim. (Foto: NOJ/SN)
Wahid Wahyudi, Kepala Dinas Pendidikan Jatim. (Foto: NOJ/SN)

Surabaya, NU Online Jatim

Kepala Dinas Pendidikan Jatim, Wahid Wahyudi mengatakan jika Provinsi Jatim menjadi provinsi pertama di Indonesia yang melakukan uji coba Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas. Oleh karena itu, dirinya menyatakan jika Jatim siap melakukan PTM.

 

“Kami sudah siap lakukan PTM karena sudah melaksanakan uji coba,” kata Wahid Wahyudi, saat dikonfirmasi di gedung DPRD Jatim, Senin (21/06/2021).

 

Menurut Wahid, hal tersebut dilakukan karena Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang dilaksanakan mulai Maret 2020 tidak maksimal.

 

“Setelah lima bulan berjalan, PJJ tidak efektif. Karena tidak semua orang memiliki handphone dan akses internet yang bagus,” terangnya.

 

Wahid mengungkapkan jika ada persyaratan yang harus dipenuhi jika SMA/SMK di Jatim hendak melaksanakan PTM terbatas.

 

“Pertama, mendapatkan rekomendasi dari gugus tugas Covid-19 kabupaten dan kota. Tentunya Bupati dan Wali Kota pasti akan melihat perkembangan Covid-19 di daerahnya masing-masing untuk memberikan rekomendasi,” ungkapnya.

 

Kedua, siswa yang mengikuti PTM itu mendapatkan persetujuan dari orang tua siswa. Selanjutnya, sekolah harus memiliki sarana protokol kesehatan yang memadai.

 

“Sekolah harus memiliki sarana protokol kesehatan dengan lengkap. Serta harus menyiapkan gugus tugas Covid-19,” sambungnya.

 

Tidak hanya itu, Kepala Dinas Pendidikan Jatim juga menjelaskan bahwa jam belajar siswa saat PTM hanya dilaksanakan empat jam atau delapan jam dengan masing-masing pelajaran 30 menit.

 

“Jadi kalau dilaksanakan jam 07.00 WIB sampai jam 11.00 WIB siang dengan istirahat 15 menit. Sehingga waktunya dhuhur diharapkan sudah pulang agar tidak terjadi kerumunan dan bisa dilaksanakan di rumah masing-masing siswa,” jelasnya.

 

Berbagai upaya ini dilakukan agar pandemi Covid-19 tidak berdampak pada dunia pendidikan dan tidak mengorbankan generasi penerus bangsa.

 

“Secara prinsip, Gubernur Khofifah ingin bagaimana menanggulangi pandemi Covid-19 tanpa harus mengorbankan dunia pendidikan,” pungkasnya.


Pemerintahan Terbaru