Surabaya, NU Online Jatim
Dalam upaya memperkuat semangat kebersamaan dan toleransi antarumat beragama, Pimpinan Wilayah (PW) Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Jawa Timur menggelar kegiatan ‘Jalan Sehat Lintas Iman’. Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, termasuk perwakilan dari berbagai agama yakni Islam, Katolik, Kristen, Hindu, Buddha, dan Konghucu. Kegiatan berlangsung di Hotel Mercure, Surabaya, Ahad (08/12/2024).
Ketua PW Fatayat NU Jawa Timur, Siti Maulidah dalam sambutannya menegaskan pentingnya merawat keberagaman sebagai identitas bangsa. Menurutnya, beragam suku dan budaya di Indonesia menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia bisa bersatu dalam harmoni.
“Oleh karena itu, mari menjadi pelopor toleransi di daerah masing-masing. Satu kata dari kami, mari merawat keberagaman," ujarnya.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Timur, Dr. Ahmad Sruji Bahtiar. Ia menyampaikan pesan mendalam tentang indahnya perbedaan. Perbedaan adalah anugerah. Sama seperti pelangi yang indah karena keberagaman warnanya. Ia juga mengingatkan bahwa intoleransi sering kali berakar pada ego dan sikap merasa paling benar, yang dapat merusak harmoni antar umat beragama.
“Kita juga harus saling menghormati perbedaan untuk mencerminkan penghargaan kepada Sang Pencipta,” pesannya kepada kader Fatayat NU se-Jawa Timur.
Sebagai simbol komitmen untuk menjaga toleransi, dilakukan penandatanganan petisi bersama oleh Dr. Ahmad Sruji Bahtiar, Siti Maulidah, dan perwakilan dari enam agama. Penandatanganan ini menegaskan pentingnya kolaborasi lintas iman dalam menjaga persatuan bangsa.
Setelah itu, kegiatan dilanjutkan dengan senam zumba yang diikuti oleh ratusan peserta untuk menciptakan suasana penuh semangat dan kebersamaan. Puncak acara, yaitu Jalan Sehat Lintas Iman, para peserta bersama-sama menempuh rute yang telah ditentukan sambil menikmati kebersamaan dalam keberagaman.
Dengan terselenggaranya kegiatan ini, PW Fatayat NU Jawa Timur berharap dapat terus menginspirasi masyarakat untuk merawat toleransi dan menjaga keharmonisan antar umat beragama sebagai bagian dari identitas bangsa.