• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Minggu, 28 April 2024

Metropolis

Munas dan Konbes NU 2023 Digelar September Mendatang, Ini Temanya

Munas dan Konbes NU 2023 Digelar September Mendatang, Ini Temanya
Kantor PBNU di Jakarta. (Foto: NU Online)
Kantor PBNU di Jakarta. (Foto: NU Online)

Surabaya, NU Online Jatim

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) akan menggelar Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar (Konbes) Nahdlatul Ulama 2023 pada September 2023 mendatang. Kegiatan yang dipusatkan di Pondok Pesantren Al-Hamid, Cilangkap, Jakarta itu mengusung tema ‘Mendampingi Umat Memenangkan Masa Depan’.

 

Ketua Steering Committee Munas Alim Ulama dan Konbes NU 2023, KH Abdul Ghofur Maimoen menyampaikan, tema tersebut menunjukkan upaya NU dalam memberikan pendampingan umat menuju masa depan yang baik. "Kaki kita yang satu dimiliki umat sekarang. Yang satu lagi mendampingi masa depan, melangkah ke masa depan," katanya dilansir dari NU Online, Ahad (27/08/2023).

 

Oleh karena itu, Kiai Ghofur menyampaikan bahwa persoalan yang bakal dibahas di Munas dan Konbes NU 2023 ini tidak hanya berkaitan dengan masalah-masalah masa kini, tetapi juga problem yang menyangkut masa depan.

 

"Ada pembicaraan isu kaitannya dengan bagaimana umat ini masa depannya di berbagai bidang," ujar Rais Syuriyah PBNU itu.

 

Kiai Ghofur menegaskan bahwa NU merupakan organisasi sosial kemasyarakatan dan keagamaan. Konbes menjadi kegiatan yang membahas persoalan internal NU, meliputi kaderisasi, peraturan perkumpulan NU, dan pemenuhan hasil-hasil Halaqah Fiqih Peradaban pada kaderisasi.

 

Sementara Munas Alim Ulama NU menjadi agenda untuk memberikan jawaban atas problem-problem yang menyangkut keagamaan. "Memberikan penjelasan keagamaan bahwa yang dilakukan NU sejalan dengan syariat," ujarnya.

 

Diketahui, Konbes merupakan forum permusyawaratan NU yang diikuti oleh anggota PBNU dan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU). Sementara Munas Alim Ulama diikuti anggota PBNU dan anggota syuriyah PWNU, serta dapat mengundang alim ulama, pengasuh pondok pesantren dan tenaga ahli, baik dari dalam maupun dari luar pengurus Nahdlatul Ulama sebagai peserta.


Metropolis Terbaru