• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Minggu, 28 April 2024

Metropolis

Pemerintah Bakal Berangkatkan 241 Ribu Jamaah di Musim Haji 2024

Pemerintah Bakal Berangkatkan 241 Ribu Jamaah di Musim Haji 2024
Menag Yaqut Cholil Staquf saat menandatangani kesepakatan perhajian dengan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq Al-Rabiah. (Foto: NOJ/ Istimewa)
Menag Yaqut Cholil Staquf saat menandatangani kesepakatan perhajian dengan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq Al-Rabiah. (Foto: NOJ/ Istimewa)

Surabaya, NU Online Jatim

Pemerintah Indonesia bakal memberangkatkan sebanyak 241 ribu jamaah untuk musim haji 1445 H/ 2024 M. Hal tersebut berdasarkan penandatanganan kesepakatan perhajian atau Memorandum of Understanding (MoU) antara Pemerintah Indonesia dengan Kerajaan Arab Saudi.

 

"Kita menyepakati beberapa hal dengan pihak Arab Saudi. Salah satunya, jumlah jamaah haji Indonesia yang akan diberangkatkan sebanyak 241 ribu orang," ungkap Menag Yaqut dilansir kemenag.go.id, Rabu (10/01/2024).

 

Menag Yaqut mengatakan, jumlah tersebut terdiri dari 221 ribu kuota normal dan 20 ribu kuota tambahan yang telah disetujui oleh Raja Arab Saudi. "Jumlah kuota ini terbesar sepanjang sejarah penyelenggaraan ibadah haji Indonesia," tuturnya.

 

Pada 2019, Indonesia mendapatkan kuota 231 ribu jamaah. Jumlah ini berkurang menjadi hanya 100.051 jamaah pada 2022 disebabkan pandemi Covid-19. Sementara pada penyelenggaraan haji 2023, Indonesia mendapat kuota 229 ribu.

 

Menurut Menag Yaqut, selain bertambahnya jumlah kuota ada beberapa peningkatan layanan perhajian yang disepakati dalam MoU tahun ini. "Alhamdulillah, beberapa permintaan kita untuk pelayanan haji yang lebih baik, telah disanggupi oleh Pemerintah Arab Saudi," ucapnya.

 

"Misalnya tentang penempatan jamaah di Mina. Kita bisa menentukan posisi tenda jamaah yang lebih dekat dengan jamarat, selama pelaksanaan kontrak dilakukan lebih cepat," imbuh Gus Yaqut.

 

Masih terkait peningkatan layanan, Pemerintah Arab Saudi juga memberikan kebebasan kepada Pemerintah Republik Indonesia untuk memilih penyedia layanan (syarikah) saat puncak haji.

 

"Tidak harus syarikah ini atau syarikah itu, Indonesia diberikan kebebasan memilih. Ini membuka peluang untuk memilihkan penyedia layanan yang terbaik bagi jamaah haji Indonesia. Ini inovasi yang sangat luar biasa yang dilakukan oleh Pemerintah Arab Saudi," kata Gus Yaqut.

 

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq Al-Rabiah menyatakan komitmennya untuk memberikan pelayanan terbaik bagi jamaah haji Indonesia.

 

"Kami sangat berbahagia dan merasa tersanjung dapat menjadi pelayan jamaah haji dari seluruh dunia, terutama jamaah haji Indonesia. Kami juga selalu terbuka untuk berdiskusi demi perbaikan-perbaikan layanan bagi para dhuyufurrahman," kata Tawfiq.


Metropolis Terbaru