• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Minggu, 28 April 2024

Metropolis

Peringati Harlah Ke-54, Kopri Bawean Gelar Diskusi Publik

Peringati Harlah Ke-54, Kopri Bawean Gelar Diskusi Publik
Diskusi Publik yang digelar PK Kopri Hasan Jufri Bawean dalam rangka Harlah Kopri ke-54. (Foto: NOJ/ Aminuddin)
Diskusi Publik yang digelar PK Kopri Hasan Jufri Bawean dalam rangka Harlah Kopri ke-54. (Foto: NOJ/ Aminuddin)

Gresik, NU Online Jatim

Pengurus  Komisariat (PK) Korps PMII Putri (Kopri) Hasan Jufri Bawean menyelenggarakan diskusi publik. Kegiatan dipusatkan di Pondok pesantren Nurut Taqwa, Kecamatan Sangkapura, Kabupaten Gresik, Jum'at (26/11/2021).

 

Kegiatan yang dilakukan untuk memperingati Hari Lahir (Harlah) Kopri ke-54 ini bertajuk 'Refleksi Semangat Perjuangan Perempuan Melawan Budaya Feodal Patriarki'.

 

Ketua PK Kopri Hasan Jufri Bawean, Halimatussa'diyah menjelaskan, bahwa tema tersebut penting untuk diangkat karena menurutnya budaya feodalisme patriarki masih ada di Indonesia, khususnya di Pulau Bawean.

 

"Maka darinitu, dengan diskusi publik ini diharapkan membangkitkan semangat kaum perempuan agar lebih maju dan pemberani dalam melawan budaya feodalisme patriarki yang masih berkembang di Pulau Bawean," ujarnya.

 

Sementara itu, Ketua Pimpinan Cabang (PC) Fatayat NU Bawean Rafi'ah selaku narasumber memaparkan, perjuangan perempuan melawan budaya patriarki bisa dilihat dari perempuan saat ini. Kala hak-hak wanita sudah mulai di posisinya, sehingga penentu keputusan tidak hanya laki-laki.

 

"Dengan adanya gender, kesetaraan perempuan dan laki-laki dalam penentu kebijakan sosial kini mulai berimbang," papar Rafi'ah.

 

Sementara Majelis Pembina Komisariat (Mabinkom) PMII Hasan Jufri, Defi Dachlian Nurdiana yang juga sebagai narasumber menceritakan perjuangan gerakan perempuan yang dimulai dari dekade sebelum Indonesia merdeka hingga orde baru.

 

Disebutkan oleh Defi, bahwa gerakan tersebut dipelopori oleh RA Kartini, Dewi Sartika, Cut Nyak Dien, serta tokoh wanita penggerak lainnya.

 

"Dalam gerakan tersebut upaya untuk mendobrak budaya feodalisme patriarki begitu luar biasa. Hal ini harus menjadi tauladan semangat bagi para perempuan di era milenial saat ini," tandasnya.

 

Diketahui, kegiatan ini dihadiri Ketua PK PMII Hasan Jufri Bawean Muhammad Izzuddin, PK Kopri Harun Thohir Bawean, PC IPPNU Bawean, Korps HMI-Wati (Kohati) Bawean, dan lainnya.


Metropolis Terbaru