• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 29 Maret 2024

Metropolis

Pesantren di Sidoarjo Sambut LPBINU dan Plossa-Amunizer Peduli

Pesantren di Sidoarjo Sambut LPBINU dan Plossa-Amunizer Peduli
Penyerahan Plossa dan Amunizer. (Foto: NOJ/RB)
Penyerahan Plossa dan Amunizer. (Foto: NOJ/RB)

Sidoarjo, NU Online Jatim

Pondok pesantren di Indonesia mempunyai sejarah panjang dalam menanamkan nilai-nilai Islam dan keindonesiaan. Sehingga, eksistensi pondok pesantren tak lepas dari sejarah perjalanan bangsa, baik dalam memperjuangkan kemerdekaan hingga kini.

 

Seiring dengan itu, pondok pesantren merupakan sistem pendidikan khas Islam di bumi Nusantara yang terus berkembang dan menyesuaikan perkembangan zaman.

 

"Sejak perjuangan Pangeran Diponegoro, semangat perjuangan dilanjutkan para kiai dalam mendirikan pondok pesantren. Meski berada di pinggir desa, pondok pesantren terus melakukan proses pendidikan bagi para santri," tutur Gus Abi Dawud, salah satu pengasuh Pondok Pesantren Roudlotul Muta’alimin-Muta'alimat, Kedungcangkring, Jabon, Sidoarjo.

 

Gus Abi Dawud mengungkapkan hal itu ketika menerima kunjungan silaturahmi tim Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan (LPBINU) Jawa Timur bersama Plossa dan Amunizer pada Selasa (04/05/2021) lalu.

 

Pada kesempatan itu, Minggus Hadinata, Brand Activity Executive (BAE) East Java PT Sari Enesis Indah, menyampaikan bantuan berupa, berupa amunizer vitamin C 1000Mg sachet sebanyak 2.160 atau 5 karton dan plossa inhaler aromaterapi sebanyak 720 buah.

 

Ia berharap, bantuan yang diberikan dapat meningkatkan daya tahan tubuh serta membantu mencegah penyebaran Covid-19 di pesantren-pesantren di Jawa Timur yang jumlahnya terbanyak di Indonesia.

 

Menurutnya, bantuan plossa yang disalurkan ke pesantren ini bisa menjadi solusi mencegah penyebaran virus.  

 

"Plossa inhaler ini memiliki fungsi yang bisa melegakan saluran pernafasan. Caranya dioleskan di kain bagian luar masker tiga kali setiap 15 menit sekali, mampu mengusir virus dan napas menjadi plong, karena memiliki kandungan menthol," jelasnya.

 

Dirinya menambahkan, Plossa ada 3 varian yang salah satu variannya (Plossa Hijau) mengandung eucalyptus.

 

Sedang Amunizer merupakan minuman herbal alami, yang di dalamnya terkandung buah aldeberry dan zinc yang berfungsi untuk menjaga daya tahan tubuh secara maksimal, agar tidak gampang sakit.

 

"Jadi lebih dari vitamin C biasa. Plossa mini dan Amunizer sudah bisa dibeli di supermarket, apotek dan toko-toko terdekat,” pungkasnya.

 

Kandungan Zat Aktif Eucalyptol

Seperti diketahui, Badan Litbang Kementerian Pertanian berhasil melakukan uji lanjutan terhadap eucalyptus. Hasilnya, zat aktif Eucalyptol dapat menjadi pilihan pengobatan yang potensial, karena berdasarkan hasil uji molekuler docking mampu mengikat Mpro pada virus Covid-19 sehingga sulit bereplikasi.

 

Daun eucalyptus memang sudah dikenal sejak lama memiliki banyak khasiat dalam meredakan penyakit seperti gejala batuk, pilek, hidung tersumbat dan penyakit lainya. Eucalyptus sudah banyak digunakan dalam pengobatan di Cina, India, Yunani dan eropa selama ribuan tahun sebagai produk minyak angin, aromaterapi dan balsem. Dalam produk Plossa terdapat kandungan eucalyptus. Yakni, Plossa minyak angin aromaterapi eukaliptus.

 

Eucalyptus adalah jenis tanaman asli benua Australia, namun saat ini tanaman eucalyptus sudah banyak tumbuh diberbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Hingga Saat ini ada lebih dari 400 spesies eucalyptus yang berbeda.

 

Tanaman ini memiliki kulit kayu yang memiliki getah, tanaman ini memiliki batang yang panjang dan daun melingkar yang daunya sulit dicerna jika dimakan secara utuh. Tanaman eucalyptus memiliki khasiat yang berasal dari minyak atsiri, minyak ini berasal dari daun eucalyptus, daun ini kemudian dikeringkan, lalu dihancurkan dan selanjutnya disuling untuk mendapatkan minyak esensial. Minyak inilah yang digunakan sebagai parfum, antiseptic, bahan kosmetik dan lain-lain.

 

Daun Eucalyptus yang diproses dengan disuling akan menghasilkan minyak yang tidak berwarna namun memiliki aroma yang kuat, minyak ini mengandung 1,8-cineole yang biasa juga dikenal sebagai eucalyptol.

 

"Kami berharap semua ini merupakan perhatian dan kepedulian bersama dalam memajukan aktivitas pendidikan Islam khas di bumi Nusantara," ujar Syaiful Amin, Ketua LPBINU Jawa Timur.


Metropolis Terbaru