• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Rabu, 24 April 2024

Metropolis

Pimpinan Kecamatan Sukodono Sidoarjo Gandeng Ansor Kendalikan Covid-19

Pimpinan Kecamatan Sukodono Sidoarjo Gandeng Ansor Kendalikan Covid-19
Camat Sukodono Sidoarjo saat memberikan pengarahan di kantornya. (Foto: NOJ/Yuli R)
Camat Sukodono Sidoarjo saat memberikan pengarahan di kantornya. (Foto: NOJ/Yuli R)

Sidoarjo, NU Online Jatim
Upaya menghentikan laju penyebaran dan penularan virus Corona (Covid-19) yang kian merebak di Indonesia membutuhkan kerja sama  dari semua pihak, terutama masyarakat.
Masyarakat diimbau mengikuti panduan pemerintah dan badan kesehatan dunia terkait langkah yang harus dilakukan sebagai upaya pencegahan penularan Covid-19.

 

Dalam rangka mengantisipasi penyebaran virus berbahaya, Pemerintah Kecamatan Sukodono Sidoarjo menggelar rapat koordinasi dan evaluasi bersama Polsek, Koramil, Puskesmas, Kantor Urusan Agama (KUA) yang bertempat di kantor kecamatan, Jumat (3/4).

 

Tampak hadir pula para kepala desa, Satpol PP, pendamping desa, dan jajaran pengurus Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Sukodono.

 

Camat Sukodono, Ainun Amalia menyampaikan keprihatinannya atas kondisi luar biasa penyebaran virus Covid-19.

 

“Sampai dengan hari ini zona Kecamatan Sukodono sudah merah. Kondisi ini sebagai evaluasi kita bersama bagaimana virus Corona ini yang sudah begitu cepat menyebar dapat dikendalikan,” katanya.

 

Dirinya menambahkan sesuai edaran surat Bupati Kabupaten Sidoarjo yang sudah dituangkan, bahwasanya harus dibentuk gugus tugas pencegahan dan pengendalian penyebaran Covid-19 hingga desa.

 

“Selama ini kami telah melakukan pencegahan dengan melakukan patroli dan termasuk Ansor dan Banser  yang telah menyemprotkan disinfektan di fasilitas umum, tempat ibadah, kantor pemerintah, dan sebagainya,” ungkap Ainun sapaan akrabnya.

 

Ainun meminta kepala desa sesering mungkin melakukan sosialiasi kepada masyarakat tanpa mengumpulkan banyak orang, mungkin melalui banner, tulisan, surat, dan sebagainya.

 

Sementara Kapolsek Sukodono, Iptu Warji’in Kris memaparkan perihal pembatasan sosial berskala besar dan mengusulkan dibentuknya posko tim gugus tugas pencegahan dan pengendalian penyebaran virus Covid-19 dimulai tingkat kecamatan hingga desa untuk mempermudah koordinasi.

 

“Kami mengimbau kepala desa untuk menginventarisasi agen, toko peracangan yang menjual sembako, harus kita jamin distribusinya, kelancaran baik penjual maupun pembelinya, menghidupkan kembali siskamling utk mengantisipasi adanya orang-orang dari luar masuk dengan tetap mematuhi protokol kesehatan, dalam rangka pencegahan penyebaran virus Covid-19,”paparnya.

 

Sementara Kepala Puskesmas Kecamatan Sukodono, dokter Luki berpesan kepada pemerintah desa untuk menganggarkan kebutuhan posko gugus tugas pencegahan penyebaran Covid-19 di desanya.

 

Ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda Ansor Sukodono, H Abdul Muntholib kepada NU Online Jatim menyatakan siap mendukung apabila diminta oleh pemerintah kecamatan untuk bergabung dalam tim gugus tugas.

 

“Kami siap mendukung, Ansor mulai di tingkat ranting juga sudah sekitar dua pekan ini melakukan penyemprotan disinfektan ke masjid, mushala, madrasah, TPQ di 19 desa yang ada di Kecamatan Sukodono,” ujarnya.

 

Bahkan ada juga yang sudah tergabung dengan tim relawan Gugus Tugas (Gus Gas) Nahdlatul Ulama (NU) Peduli Covid-19 di tingkat Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) maupun Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU). Karena di NU sendiri juga sudah ada instruksi dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) untuk membuat Gugus Tugas Peduli Covid-19 hingga tingkat ranting atau desa.

 

“Kami berharap pemerintah desa segera membentuk gugus tugas desa untuk mencegah penyebaran Covid-19 dengan anggaran dari dana desa. Karena masyarakat banyak yang minta rumahnya disemprot  tapi peralatan dan bahan cairan disinfektan yang kami miliki sangat terbatas,” pungkasnya. 

 

Kontributor: Yuli Riyanto
Editor: Syaifullah


 


Editor:

Metropolis Terbaru