• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 29 Maret 2024

Metropolis

Prahara Rumah Tangga dan Lagu Rossa Antarkan Carissa Masuk Islam

Prahara Rumah Tangga dan Lagu Rossa Antarkan Carissa Masuk Islam
Carissa Juliani Sugiri (tengah) saat proses membaca dua kalimat syahadat di kantor PW GP Ansor Jatim, Senin (28/06/2021). (Foto: MDS Rijalul Ansor Jatim)
Carissa Juliani Sugiri (tengah) saat proses membaca dua kalimat syahadat di kantor PW GP Ansor Jatim, Senin (28/06/2021). (Foto: MDS Rijalul Ansor Jatim)

Surabaya, NU Online Jatim

Hidayah Allah datang dan mengalir melalui berbagai cara. Tanpa disangka-sangka. Tak bisa ditebak-tebak. Hal itulah kiranya yang dialami Carissa Juliani Sugiri (36 tahun), warga Kota Surabaya. Ia memutuskan masuk Islam setelah mengalami prahara rumah tangga dan tersentuh lagu religi yang dipopulerkan Rossa, Tak kan Berpaling dari-Mu.

 

Semua bermula ketika Carissa menikah secara sirri dengan seorang pria Muslim asal Bangil, Kabupaten Pasuruan, beberapa tahun lalu. Saat itu, pengusaha kuliner itu masih Nasrani.

 

Awalnya rumah tangga keduanya berjalan normal, kendati menjalankan praktik agama secara berbeda. Hingga kemudian terjadi prahara dan suaminya menceraikan Carissa.

 

“Suami saya bilang saya ditalak tiga. Waktu itu saya tidak tahu apa itu talak tiga,” kata Carissa dihubungi NU Online Jatim, Senin (28/06/2021).

 

Tentu saja Carissa amat sedih. Di tengah kegundahan, iseng-iseng ia membongkar barang-barang milik suaminya di lemari. Janda tanpa anak itu menemukan sebuah buku berjudul Penuntun Shalat Istikharah Beserta Dzikir dan Doa-doa karya M Imron.

 

“Aku enggak ngerti itu buku apa, cuma pengin baca saja. Terus aku buka bacaan doanya yang paling panjang. Saya enggak ngerti karena konon Istikharah itu kan dilakukan di jam-jam tertentu. Tapi karena enggak ada yang ngasih tahu aku, akhirnya aku baca saja,” ujar Carissa.

 

Carissa lantas membaca buku itu. Hatinya mulai tersentuh ketika membaca doa-doa yang ada di dalam buku bersampul putih tersebut. “Ya Allah, hamba memohon agar Tuhan memilihkan mana yang baik menurut Engkau, Ya Allah. Dan hamba memohon Tuhan memberikan kepastian dengan ketentuan-Mu…,” penggalan doa yang ia baca.

 

“Sampai akhirnya setelah aku baca, aku merasakan damai sejahtera. Jadi, aku tidak merasa ada masalah dengan suamiku. Ya udah lah kalau memang maunya seperti itu, aku ikhlas saja. Lalu di hati saya berkata, Tuhan, aku harus melakukan apa?” cerita Carissa.

 

Pengalaman spiritual lainnya yang membuat Carissa terketuk untuk masuk Islam ialah lagu-lagu religi yang tanpa sengaja ia dengarkan. Di antaranya lagu religi yang dipopulerkan Afgan dan Rossa.

 

“Ketika aku sudah tidak karu-karuan, aku tetiba kayak mendengarkan lagu-lagu rohani Muslim, kayak punyanya Rossa dan Afgan yang bisa cepat dan mudah dicerna. Mulai dari situ aku merasa ada feel-nya dan tiba-tiba aku tersentuh. Kayak lagu (Rossa) Tak kan Berpaling dari-Mu,” ungkap Carissa.

 

Carissa akhirnya memantapkan diri untuk masuk Islam. Ia merasa menemukan kedamaian dengan keyakinan barunya itu. Tapi, saat itu ia tidak menemukan sosok yang bisa dimintakan jalan dengan cara seperti apa untuk masuk dan beribadah sesuai ajaran Islam. Berkonsultasi kepada temannya justru diceramahi dan dibilang pindah agama hanya gara-gara suami.

 

“Aku tidak menukar Tuhanku dengan suamiku. Tapi justru aku merasa masalah dengan suamiku lewat rumah tangga yang berantakan, Allah memakai suamiku sebagai mediator. Jadi, bukan pindah agama hanya karena suamiku. Itu salah besar,” ujar Carissa.

 

Melalui seorang teman Muslim, Carissa kemudian diarahkan untuk berikrar masuk Islam dengan dibimbing oleh pengurus MDS Rijalul Ansor Jawa Timur. Dibimbing Ketua MDS Rijalul Ansor Jatim Gus HM Nailur Rahman atau Gus Amak dan Gus Hadi Mojokerto, ia pun membacakan dua kalimat syahadat di kantor PW GP Ansor Jatim di Surabaya, Senin pagi.

 

Editor: Nur Faishal


Metropolis Terbaru