• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Minggu, 28 April 2024

Metropolis

Prof Zaki Jelaskan Tugas Guru di Era Generasi Z

Prof Zaki Jelaskan Tugas Guru di Era Generasi Z
Prof Muzakki. (Foto: Humas Pondok Pesantren Modern Al Amanah Junwangi, Krian, Sidoarjo)
Prof Muzakki. (Foto: Humas Pondok Pesantren Modern Al Amanah Junwangi, Krian, Sidoarjo)

Sidoarjo, NU Online Jatim

Sekretaris Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim, Prof Akh Muzaki menguraikan apa yang harus dilakukan oleh guru di masa kini. Menurutnya peran guru saat ini dan dulu telah jauh berbeda. Hal tersebut ia jelaskan di hadapan dewan guru Pondok Pesantren Modern Al-Amanah Junwangi, Sidoarjo pada rapat awal tahun pelajaran 2023-2024, Kamis (13/07/2023) di pesantren setempat.

 

“Problem dunia pendidikan saat ini adalah usia gurunya tua sementara muridnya hidup di zaman teknologi. Guru kalau mengoperasikan HP pakai satu jari telunjuk, siswanya pakai dua jempol. Inilah yang disebut generation gap,” katanya. 

 

Menculnya generation gap disebabkan karena pelajar saat ini sudah tergolong Generasi Z dimana tingkat keterpengaruhan terhadap teknologi sangat besar dibanding generasi milenial. Generasi milenial adalah generasi yang tumbuh di masa transisi ekonomi manual ke ekonomi digital. Namun jika Generasi Z adalah hidup di masa ekonomi digital. Sehingga generation gap semakin jauh apabila posisi guru masuk pada generasi kolonial. 

 

“Oleh karena itu guru yang terkategorikan di zaman kolonial harus berimigrasi menjadi guru yang melek digital (digital immigrant),” ungkapnya. 

 

Saat ini media televisi atau online dipenuhi oleh kabar-kabar negatif, sangat minim sekali yang memuat kabar prestasi siswa. Hal baik dianggap jelek merupakan problem di dunia pendidikan bagi peserta didik. Prof Muzakki tidak begitu menghawatirkan anak-anak yang belajar di pesantren, karena di pesantren sosok kiai menjadi teladan sentral. Namun maraknya berita buruk menjadi masalah besar di luar pesantren. 

 

“Saat saya melantik guru sertifikasi beberapa bulan lalu di UINSA saya katakan selamat datang di era pasca guru,” ungkapnya. 

 

Menurut Rektor UINSA tersebut, era saat ini berbeda dengan zaman dahulu jika siswa tidak tau akan bertanya ke guru atau kiai. Namun saat ini ketika ada kesulitan langsung bertanya kepada google. Sebagai sumber informasi guru telah tergantikan oleh  google.

 

“Maka tugas guru saat ini adalah mengelola informasi pengetahun yang tidak terbatas,” tandasnya.


Metropolis Terbaru