Rais Aam PBNU: Muslimat NU Ibarat Condrodimuko Siapkan Generasi Emas 2045
Senin, 10 Februari 2025 | 19:00 WIB

Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar, saat Kongres XVIII Muslimat NU di Jatim Expo Surabaya, Senin (10/02/2025). (Foto: tangkap layar NU Online)
Moh. Khoirus Shadiqin
Kontributor
Surabaya, NU Online Jatim
Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Miftachul Akhyar, menyebut Muslimat NU sebagai Condrodimuko yang mempersiapkan generasi Indonesia Emas 2045. Ia menyebut jika kekuatan Muslimat NU disatukan akan membawa kemaslahatan untuk Negera Indonesia.
Penegasan ini disampaikan saat Taujihat di Pembukaan Kongres XVIII Muslimat NU di Jatim Expo Surabaya, Senin (10/02/2025). Acara ini mengusung tema 'Merawat Tradisi, Meneguhkan Kemandirian dan Meneduhkan Peradaban'.
Kiai Miftach mengatakan, Muslimat NU merupakan fraksi terbesar yang ada di Indonesia. Fraksi ini ialah fraksi berbaret hijau yang mampu menggerakkan, mengubah, dan tegak lurus sebagai jamaah NU. Saking jumlahnya yang besar, Kiai Miftach mengumpamakan dirinya sebagai setitik air kecil.
"Jamaah adalah kumpulan yang bersatu, satu kalimat, satu tujuan yang tegak lurus dan tertib. Saya merasa kecil di tengah-tengah gedung yang megah ini dan semua perempuan. Hanya sebagian yang laki-laki dan hanya seperti setitik air yang lemah di hadapan para perempuan," terangnya.
Menurutnya, bila kekuatan ini dimanage dengan baik maka selesai urusan negeri ini. Ia pun membenarkan syair Hafiz Ibrahim, yang mengatakan kalau ibu ibarat madrasah pertama yang mengolah dan mempersiapkan generasi-generasi yang akan datang. Generasi yang mampu menyongsong datangnya bonus demografi.
"Program-program Muslimat NU sama dengan program Presiden RI, bahkan saling melengkapi. Kalau kalian mempersiapkan diri sebagai madrasah berarti kalian telah mempersiapkan generasi yang harum namanya, berwibawa besar dan mampu memakmurkan bangsa ini. Serta ikut menyelenggarakan kemakmuran, kesejahteraan dan keadilan," tegasnya.
Kiai Miftach berharap, kongres ini dapat melahirkan keputusan yang maslahat untuk NU, Indonesia, dan dunia. Sehingga nantinya dapat membawa pada kesejahteraan dan perubahan yang signifikan dalam kebaikan.
“Dan akhirnya negara kita menjadi negara yang subur makmur, baldatun thoyyibatun wa rabbun ghafur. Titip kebaikan Muslimat untuk NU, Indonesia, dan dunia," pungkasnya.
Terpopuler
1
Innalillahi, Farida Mawardi Mantan Ketum IPPNU dan Pelopor CBP-KPP Wafat
2
Khutbah Jumat: 4 Penghalang Manusia Dekat dengan Allah
3
Wakil Sekretaris LTNNU Jatim Raih Doktor Kajian Jurnalisme dan Media Islam
4
Menjaga Kemabruran Haji: Antara Kontemplasi Diri dan Keseimbangan Sosial
5
Menlu RI Segera Evakuasi WNI di Iran Akibat Konflik dengan Israel
6
Ketua PCNU Bangkalan Apresiasi Perjuangan IPNU-IPPNU Lestarikan Ajaran Islam
Terkini
Lihat Semua