• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 26 April 2024

Metropolis

Ramadlan Momentum Menguatkan Agama Cinta

Ramadlan Momentum Menguatkan Agama Cinta
Foto: NU Online
Foto: NU Online

Surabaya, NU Online Jatim

Bulan Ramadlan memang sebaiknya tidak diabaikan begitu saja. Namun, alangkah baiknya setiap umat Islam berlomba-lomba memanfaatkan Bulan Ramadlan sebagai momentum untuk introspeksi dan menguatkan agama cinta. Demikian ungkap Plt Ketua Umum Mahasiswa Ahlit Thariqah al-Mu'tabarah Annahdliyah (MATAN), Senin (12/04/2021) sebagaimana dikutip NU Online.

 

"Ramadlan itu momentum penting untuk kita menjenguk diri kita terdalam, refleksi batin atas apa yang kita lakukan selama ini. Setelah beberapa bulan melakukan banyak aktivitas, saatnya kita mengganti skema dengan menjernihkan jiwa. Ramadlan juga momentum untuk menebarkan nilai-nilai Islam yang rahmatan lil-alamin, Islam cinta," terang Hasan Chabibie, yang juga pengasuh Pesantren Baitul Hikmah, Depok, Jawa Barat.

 

Hasan mengungkapkan bahwa Ramadlan merupakan bulan penuh ampunan dan keberkahan. "Nabi Muhammad bersabda kepada kita semua, bahwa Ramadlan itu pintu surga dibuka lebar dan pintu neraka ditutup rapat. Mari kita manfaatkan untuk beribadah sebaik-baiknya," ungkap Hasan Chabibie.

 

Lebih lanjut, Hasan menyampaikan betapa saat ini di tengah pandemi, kita semua perlu kompak dan saling menguatkan. "Ramadlan tahun ini sangat penting untuk mengokohkan solidaritas. Kita masih berada di masa pandemi, cobaan ini belum berakhir. Namun, kita harus tetap semangat untuk menjalani hidup, berdakwah, mengabdi dan bekerja," jelas Hasan, yang juga mengabdi sebagai Plt Kepala Pusdatin Kemendikbud.

 

Bagi Hasan, Ramadlan juga momentum untuk sejenak mengistirahatkan fisik dan jiwa, untuk kemudian mengisi dengan nutrisi spiritual.

 

"Kala Ramadlan tiba, kita perlu menjadi hening, mengistirahatkan diri. Mari kita isi jiwa kita dengan nutrisi spiritual, agar kita sehat fisik, mental dan kejiwaan. Harus seimbang antara sehat fisik dan spiritual. Ramadan menjadi momentum penyeimbang itu," ungkapnya.

 

Dalam momentum Ramadan tahun ini, Hasan Chabibie mendorong kader MATAN dan santri-santri milenial untuk berdakwah dan menyebar Islam yang santun di media sosial.

 

"Mari kita isi Ramadan sebagai momentum belajar, mengaji dan mengabdi. Kita terus belajar hal-hal baru terkait sains-teknologi untuk meningkatkan skill, sekaligus juga mengaji dan mengajar. Di sisi lain, penting untuk mengabdikan diri agar terus menebar manfaat," jelas Hasan.

 

 

Ramadlan tahun ini, kader-kader MATAN di pelbagai penjuru menggelar pengajian kitab baik offline maupun online. MATAN juga menggelar talkshow bersama PCINU lintas negara, Pusat Studi Pesantren dan TVNU.


Editor:

Metropolis Terbaru