• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 26 April 2024

Metropolis

Ratusan Mahasiswa Unesa Diskusi Ekonomi Islam bersama LAZISNU Jatim

Ratusan Mahasiswa Unesa Diskusi Ekonomi Islam bersama LAZISNU Jatim
Pelayanan bank syariah di salah satu pameran. (Foto: NOJ/Cmt)
Pelayanan bank syariah di salah satu pameran. (Foto: NOJ/Cmt)

Surabaya, NU Online Jatim

Mahasiswa Universitas Negeri Surabaya (Unesa) yang tergabung dalam organisasi himpunan mahasiswa ilmu ekonomi menggelar Fiqih Muamalah Discussion (Fassion) 2020 secara virtual. Acara yang diikuti ratusan mahasiswa dan mahasiswi ilmu ekonomi atau ekonomi Islam dari berbagai kampus ini mendapatkan respons positif.

 

Khoirul Anwar, Dekan Fakultas Ekonomi Unesa mengapresiasi para mahasiswa yang tetap mengadakan acara di masa pandemi. Kegiatan mampu mengasah kemampuan mahasiswa dalam kondisi penyebaran virus Corona.

 

“Ilmu muamalat tidak mudah dipelajari, tapi harus terus update dan tidak boleh stagnan. Begitu pula mahasiswa harus terus mengembangkan ilmu muamalat,” katanya saat memberikan sambutan secara virtual, Jumat (4/9/2020).

 

Dirinya berpesan bahwa mahasiswa harus terus berdiskusi terlebih soal tema ekonomi di negeri ini. Dan hadir secara virtual dan berdiskusi dengan berbagai pihak bisa meningkatkan kemampuan mahasiswa ekonomi Islam apalagi muamalat harus betul-betul dipelajari.

 

Sedangkan Moch Rofi’i Boenawi pemateri tunggal pada kegiatan tersebut mengatakan kehidupan manusia ada dua dimensi yang harus dipahami bersama. Dimensi pertama adalah hubungan manusia dengan Allah dan dimensi kedua hubungan manusia dengan manusia.

 

“Dalam surat al-Baqarah ayat 43 Allah berfirman bahwa waaqimusshalata waatuzakata yang bermakna dua dimensi itu,” kata Sekretaris NU Care Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Shadaqah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Jawa Timur tersebut.

 

Dirikanlah shalat dan tunaikan zakat memberikan pesan bahwa Allah sudah mengingatkan agar mendirikan shalat yakni beribadah kepada Allah dan tunaikan zakat untuk sesama.

 

“Zakat ini menjadi penting bagi dimensi sosial kemasyarakatan,” tutur dosen STAI Al-Azhar Menganti Gresik tersebut.

 

Dijelaskan bahwa zakat dibagi menjadi dua bagian. Pertama adalah zakat konsumtif dan zakat produktif. Keduanya sebagai pilihan. Namun pria kelahiran Surabaya ini mengatakan NU Care LAZISNU Jawa Timur lebih memilih zakat produktif.

“Mengangkat masyarakat dari mustahiq menjadi muzakki, inilah salah satu cara memperkuat perekonomian bangsa,” terang dia.

 

Zakat dan wakaf ke depan akan menjadi tumpuan ekonomi bangsa, dan ekonomi Islam akan menjadi solusi bagi perekonomian Indonesia ke depan.

 

“Ini masih bertahap bagaimana perekonomian bangsa ini tetap stabil dan memberikan yang terbaik bagi masyarakat Indonesia,” pungkasnya.

 

Kontributor: Umi Fatimah

Editor: Syaifullah


Editor:

Metropolis Terbaru