Surabaya, NU Online Jatim
Dr Muh AS Hikam atau Muhammad Atho'illah Shohibul Hikam mengatakan, tugas yang diemban oleh Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim untuk memerangi korupsi tantangannya semakin berat. Hal tersebut disampaikan saat Seminar Nasional Anti Korupsi & Haul Gus Dur dan Gus Im yang dipusatkan di Aula KH M Hasyim Asy’ari Kantor PWNU Jatim, Kamis (11/08/2022).
Menteri Negara Riset dan Teknologi pada Kabinet Persatuan Nasional di masa Gus Dur itu menyebutkan, tugas tersebut kian berat karena kasus yang terjadi akhir-akhir ini merusak akhlak karimah dari NU.
"Tentunya, hal ini membuat celah, merusak citra maupun akhlak karimah yang di bawa oleh NU," ucapnya.
Ia mengungkapkan, seharusnya permasalahan tersebut dapat diselesaikan secara personal, seperti yang bersangkutan menjaga jarak dari hal-hal yang berbau ke-NU-an.
"Seharusnya yang sedang terkena masalah, secara sadar diri, menjaga jarak dengan NU untuk sementara waktu," ungkap pria kelahiran Tuban tersebut.
Penasihat Kebijakan (Policy Adviser) di Badan Intelijen Negara (BIN) itu beranggapan, bahwa apa yang akan dilakukan oleh PWNU Jawa Timur ke depan, salah satunya ikhtiar untuk memerangi korupsi, menjadi sedikit diragukan oleh publik.
"Yang dilakukan oleh PWNU Jawa Timur tadi, yang deklarasi anti korupsi itu senyatanya membuat publik masih ragu, apakah memang betul-betul akan anti korupsi atau tidak. Ya, itu imbas dari persoalan yang terjadi belakangan ini," pungkasnya.
Penulis: Raga Robbani
