• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Senin, 29 April 2024

Metropolis

Serasehan Kemandirian Pesantren Didorong Jadi Wadah Perkuat Ekonomi

Serasehan Kemandirian Pesantren Didorong Jadi Wadah Perkuat Ekonomi
Menag RI H Yaqut Cholil Qoumas saat Sarasehan Peningkatan Kemandirian Pesantren di Jakarta International Expo, Sabtu (16/12/2023). (Foto: kemenag.go.id)
Menag RI H Yaqut Cholil Qoumas saat Sarasehan Peningkatan Kemandirian Pesantren di Jakarta International Expo, Sabtu (16/12/2023). (Foto: kemenag.go.id)

Surabaya, NU Online Jatim

Kementerian Agama menggelar Sarasehan Peningkatan Kemandirian Pesantren di Jakarta International Expo (JIEXPO) pada Sabtu (16/12/2023). Agenda yang menghadirkan para pengasuh dan santri pesantren ini didorong menjadi wadah dalam memperkuat perekonoian pesantren.

 

Menag RI H Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, sarasehan digelar untuk menjadi wadah silaturahmi sekaligus komunikasi para pesantren penerima program inkubasi bisnis dari Kementerian Agama. Tak cukup itu, agenda ini juga dapat dijadikan ajang promosi atau tukar produk masing-masing pesantren.

 

"Mungkin ada yang bisa bertukar produk untuk didagangkan di tempatnya masing-masing, sehingga bisa memenuhi kebutuhan satu dengan yang lain," ungkap Gus Yaqut, sapaan akrabnya, dilansir kemenag.go.id.

 

Aspek-aspek terkait kemandirian pesantren menjadi salah satu perhatian Gus Yaqut sejak memimpin Kemenag. Ia menilai pesantren harus mampu melebarkan kiprah pemberdayaannya, tidak hanya fokus pada tafaqquh fid-din atau pendalaman ilmu agama, tapi juga pengembangan sosial dan ekonomi umat.

 

“Jadi, Sarasehan Kemandirian Pesantren ini menjadi ajang untuk memperkuat ekonomi pesantren,” tegas Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Gerakan Pemuda (GP) Ansor itu.

 

"Jika silaturahim ini terus dilakukan maka keinginan kita untuk memandirikan pesantren melalui program inkubasi bisnis ini bisa dengan segera kita capai tujuannya," imbuh Gus Yaqut.

 

Dijelaskan, program kemandirian pesantren bukanlah program baru, sebab telah bergulir sejak 2021 lalu. Giat yang berbentuk sarasehan tersebut merupakan bagian dari rangkaian implementasi program.

 

Gus Yaqut melaporkan, bahwa saat ini tercatat ada 2.600 pesantren penerima manfaat Program Kemandirian Pesantren yang tersebar di 34 provinsi. Pihaknya menargetkan akan ada 5.000 pesantren penerima bantuan inkubasi bisnis ini hingga 2024.

 

“Saat ini, sudah ada sekitar 2.600 penerima bantuan, dan ada 127 di antaranya yang sudah mengembangkan Badan Usaha Milik Pesantren atau BUMPes,” paparnya.


Metropolis Terbaru