• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Minggu, 28 April 2024

Metropolis

Sering Merasa Ngantuk dan Lemas, Hati-hati Terserang Anemia

Sering Merasa Ngantuk dan Lemas, Hati-hati Terserang Anemia
Ngantuk. (Foto: NOJ/Bintang)
Ngantuk. (Foto: NOJ/Bintang)

Surabaya, NU Online Jatim

Sering merasa ngantuk dan mudah lemas umumnya terjadi jika seseorang kurang istirahat atau memiliki pola makan yang tidak teratur. Namun, bisa jadi itu adalah salah satu gejala penyakit anemia.

 

“Anemia adalah suatu kondisi di mana tubuh kekurangan sel darah merah atau biasa disebut dengan hemoglobin,” terang dr Zain Kholishotul Ma’rufah dalam tayangan video pada kanal youtube NU Online Jatim, ditonton Selasa (01/08/2023).

 

Dr Zain mengibaratkan hemoglobin seperti gerobak yang membawa oksigen ke seluruh tubuh.

 

“Bisa dibayangkan jika kadar hemoglobin atau sel darah merah itu menurun maka oksigen yang tersebar di dalam tubuh juga tidak maksimal,” paparnya.

 

Menurunnya kadar oksigen di otak bisa membuat seseorang menjadi malas dan cepat mengantuk. Selain itu, jika kadar oksigen pada otot-otot tangan dan kaki tidak tercukupi, tubuh akan menjadi tidak bertenaga untuk melakukan berbagai aktivitas.

 

Pengidap anemia umumnya sering merasakan rasa kantuk yang datang secara tiba-tiba. Saat mengalami hal tersebut, dr Zain menyarankan untuk tidak langsung tidur guna menuruti rasa kantuk itu. 

 

“Bisa ditunda dulu dengan stretching (peregangan), menggerak-gerakkan badan, dan minum air putih. Karena minum air putih bisa menjadi salah satu cara menahan kantuk karena di dalam air putih terdapat kandungan oksigen. Sehingga bisa sedikit membantu menghilangkan rasa kantuk,” ujarnya.

 

Dokter alumni Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang itu juga berbagi tips untuk mencegah turunnya kadar hemoglobin dan menghindarkan diri dari penyakit anemia. 

 

“Mengkonsumi makanan yang mengandung zat besi, misalnya sayur bayam dan daging-daging merah seperti daging sapi dan daging kambing,” ujarnya.

 

Selain itu, dr Zain juga menganjurkan untuk mengurangi konsumsi teh setelah makan karena bisa menghambat penyerapan zat besi oleh tubuh. “Bisa diselang-seling, mungkin tehnya sehari sekali saja, sisanya minum air putih,” sarannya.

 

Penulis: Bening Nuha Nirmala


Metropolis Terbaru