Tanam Pemikiran Gus Dur, KPG II Gresik Segera Digelar

Gresik, NU Online Jatim

Serangkaian Kelas Pemikiran Gus Dur (KPG) II Gresik dimulai Kamis (26/08/2021) malam. Tercatat, puluhan peserta mengikuti technical meeting secara virtual kegiatan yang dimaksudkan untuk mengetahui lebih dalam pemikiran KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur tersebut.

 

Penggerak Gusdurian Gresik, Agus Mujiburrohman menuturkan, latar belakang diagendakan KPG  II tersebut sebagai media kaderisasi bagi calon penggerak Gusdurian yang ingin mengetahui 9 nilai pemikiran yang diwariskan oleh Gus Dur.

 

“Diantara 9 nilai utama tersebut ialah ketauhidan, kemanusiaan, keadilan, kesetaraan, pembebasan, kesederhanaan, persaudaraan, kekesatriaan, dan kearifan tradisi,” ungkap Gus Mujib, sapaan akrabnya.

 

Lebih lanjut, Gus Mujib mengungkapkan, bahwa dalam KPG II ada beberapa kelas yang dibagi dalam sejumlah tahapan. Pertama kelas pemikiran, yakni akan mengulas pemikiran Gus Dur. Selanjutnya kelas menulis, guna menuangkan pemikiran melalui bentuk tulisan seperti. Sedang terakhir, kelas media sosial (medsos).

 

“Kelas medsos ini penting karena jaringan Gusdurian tersebar di sejumlah daerah di Indonesia maupun luar negeri. Agar segala bentuk komunikasi dapat satu komando dari pusat ke daerah,” imbuh alumnus STAI Ar-Rosyid Kota Surabaya tersebut.

 

Direncanakan, kegiatan ini akan dihelat selama tiga bulan, yang setiap bulannya kelas digelar dua kali, yakni hari Sabtu dan Ahad. “Pekan pertama tentang kelas pemikiran, dan disusul dengan follow up di pekan berikutnya,” jelasnya.

 

Gus Mujib berharap agar acara tersebut berjalan dengan sukses dan lancar. Serta pemikiran dan perjuangan yang diamanatkan oleh Gus Dur tetap lestari hingga kelak.

 

"KPG ini diharapkan dapat mencetak kader-kader Gusdurian yang mampu melanjutkan keteladanan dari seorang Gus Dur," tutur pria kelahiran Gresik ini.

 

Diketahui, sebelumnya telah dilakukan seleksi calon peserta KPG II pada tanggal 22-23 Agustus 2021, dengan melakukan interview secara daring kepada calon peserta.

 

Editor: A Habiburrahman