• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Selasa, 19 Maret 2024

Metropolis

Tiga Faktor Hidup Bisa Bahagia Menurut Gus Aria Bumi Sholawat Sidoarjo

Tiga Faktor Hidup Bisa Bahagia Menurut Gus Aria Bumi Sholawat Sidoarjo
Gus Aria Muhammad Ali saat menyampaikan tausiah (Foto: NOJ/ Maschan Yusuf)
Gus Aria Muhammad Ali saat menyampaikan tausiah (Foto: NOJ/ Maschan Yusuf)

Sidoarjo, NU Online Jatim

Pengasuh Pondok Pesantren Progresif Bumi Sholawat Sidoarjo, Gus Aria Muhammad Ali atau Gus Aria menyampaikan bahwa ada 3 faktor yang membuat hidup bahagia. Tiga cara tersebut yaitu adanya kondisi yang aman dan nyaman, memiliki kesehatan jasmani dan rohani, dan selalu merasa cukup kemudian bersyukur.


“Orang yang merasa hidupnya tidak aman dan nyaman, tidak akan bisa merasa bahagia. Oleh karena itu, jika 3 hal tersebut dapat dipenuhi, maka akan membuat orang merasa hidup bagaikan raja di dunia,” ujarnya saat menyampaikan tausiah dalam kegiatan peresmian Mushala Al Khoirot, Perumahan Jade Sudimoro, Tulangan, Sidoarjo, Sabtu (18/06/2022).


Putra Wakil Rais Syuriyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, KH Agoes Ali Masyhuri atau Gus Ali tersebut mengatakan, tiga faktor tersebut dapat diraih di lingkungan sekitar, seperti menjalin hubungan dengan sanak keluarga dan tetangga.


“Kita harus bersyukur karena dapat hidup di negara yang aman seperti Indonesia,” katanya.


Gus Aria juga menjelaskan bahwa kerukunan antar umat Islam dan antar umat beragama di Indonesia tidak terlepas dari peran ulama. Karena dapat menyeimbangkan wawasan kebangsaan dan agama dalam Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika yang menjadi pemersatu.


“Karena kecerdasan ulama untuk menyatukan berbagai agama dan suku di Indonesia sehingga dapat hidup berdampingan hingga sampai saat ini,” tandasnya.


Menurutnya, tugas untuk menjaga perdamaian di Indonesia tidak hanya menjadi tanggung jawab Nahdlatul Ulama. Tetapi merupakan tugas seluruh masyarakat. Oleh karena itu, ia mengajak agar dapat menjaga kerukunan di lingkungan sekitar masing-masing.


“Adanya fasilitas umum untuk beribadah ini bisa menjadi sarana untuk saling mengenal satu sama lain agar tercipta hubungan masyarakat yang harmonis, saling membutuhkan serta gotong royong,” tuturnya.

Lebih lanjut, Gus Aria berpesan agar dapat menjaga fasilitas umum untuk beribadah bersama. Ia juga menyarankan agar fasilitas di mushala Al Khoirot dapat membuat penghuninya merasa nyaman. Seperti menambahkan akses Wi-Fi untuk mengaji dan kegiatan keagamaan yang lain.


“Jika mushala dijaga orang yang loman (dermawan) maka akan ramai dan damai. Fasilitas di musholla juga harus membuat nyaman dan dapat digunakan untuk umum. Tentunya digunakan untuk kebaikan bersama. Jangan malah dikunci atau dibatasi, itu yang akan membuat musholla menjadi tidak aman,” pungkasnya.


Editor:

Metropolis Terbaru