• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 26 April 2024

Metropolis

Turba di Sidoarjo, Kiai Marzuki Ingatkan Pentingnya Jaga Aswaja

Turba di Sidoarjo, Kiai Marzuki Ingatkan Pentingnya Jaga Aswaja
KH Marzuki Mustamar, Ketua PWNU Jatim saat turba di Kabupaten Sidoarjo, Ahad (30/05/2021). (Foto: NOJ/ Risma Savhira).
KH Marzuki Mustamar, Ketua PWNU Jatim saat turba di Kabupaten Sidoarjo, Ahad (30/05/2021). (Foto: NOJ/ Risma Savhira).

Sidoarjo, NU Online Jatim

Setelah dari Madura, kali ini Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur kembali menggelar turba berkonsolidasi dengan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sidoarjo, Ahad (30/05/2021 malam. Dalam turba ini, KH Marzuki Mustamar Ketua PWNU Jatim mengingatkan pentingnya menjaga Ahlussunnah wal Jama’ah di bumi Sidoarjo.

 

“Kader NU di Sidoarjo harus mampu menjaga paham Ahlussunnah wal Jama’ah, jangan sampai kebobolan seperti di Kecamatan Wonoayu dan Sukodono,” kata Kiai Marzuki.

 

Oleh karena itu, Pengasuh Pondok Pesantren Sabilurrosyad, Gasek, Malang itu meminta agar rais, ketua, lembaga, dan Badan Otonom (Banom) NU di seluruh Sidoarjo sadar terhadap indikasi munculnya gerakan non Ahlussunnah wal Jama’ah.

 

“Kepada setiap kader NU se-Sidoarjo agar sadar dengan betapa pentingnya waspada dini terhadap munculnya kelompok-kelompok yang menentang NU dan Aswaja. Karena hal tersebut dapat membahayakan kedaulatan negara,” terangnya.

 

Dalam upaya menjaga Aswaja di Sidoarjo, Kiai Marzuki menyarankan agar PCNU setempat memberikan pengarahan kepada Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU), kemudian MWCNU melanjutkan ke Ranting.

 

“PCNU membreafing MWCNU kemudian MWCNU ke Ranting. Begitu ada lembaga yang mencurigakan segera dimusyawarahkan dan mencegah supaya izin tidak sampai keluar,” ujarnya.

 

Selain itu, Kiai Marzuki meminta agar PCNU Sidoarjo mendata seluruh kepala desa yang merupakan kader NU.

 

 

“Serta perlunya mendata kader NU yang menjadi kepala desa di Sidoarjo agar kemudian mengikuti Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama (PKPNU) agar sadar dan senantiasa waspada terhadap kelompok yang bisa mengancam NU dan NKRI,” pungkasnya.

 

Editor: Romza


Editor:

Metropolis Terbaru