Sidoarjo, NU Online Jatim
Kondisi pandemi Covid-19 sedang mengkhawatirkan. Jumlah penderita sedang melonjak tajam. Kurva jumlah pasien di rumah sakit terus naik sehingga mengakibatkan ditolaknya pasien untuk rawat inap. Isolasi mandiri (isoman) di rumah menjadi alternatif pilihan terakhir bagi para penderita Covid-19. Hal ini juga dialami oleh warga masyarakat Pepelegi, Sidoarjo.
Unit Pelaksana Zakat Infaq Sedekah Nahdlatul Ulama (UPZISNU) Pepelegi Sidoarjo tetap khidmat di tengah pandemi. Bantuan sembako didistribusikan kepada enam warga yang sedang menjalani isolasi mandiri atau isoman di desa itu.
Keenam warga penderita terpencar di beberapa rukun warga di kawasan tersebut. Mereka yang menerima uluran berupa bingkisan beras, mi instan, telor dan buah-buahan itu merasa sangat terbantu.
“Terima kasih banyak bantuannya, sangat bermanfaat sekali. Pada saat kami tidak bisa keluar ke mana-mana, ada LAZISNU yang begitu peduli,” ujar Roni Supanji, salah satu warga isoman.
Ketua UPZISNU Pepelegi Asminin mengatakan, upaya ini makin mendekatkan LAZISNU dengan aparat setempat. Terbukti adanya ucapan terimakasih secara khusus dari pejabat RT setempat kepada Tim UPZISNU.
“Paket bantuan ini kami salurkan seminggu sekali dengan harapan memberikan semangat pada warga,” ujar Asminin kepada NU Online, Sabtu (10/07/2021).
Lebih lanjut Asminin menjelaskan, sumber dana kegiatan tersebut berasal dari Koin NU yang rutin dikumpulkan sebulan sekali di minggu kedua.
“Setiap bulan kami bisa mengumpulkan sekitar enam juta rupiah yang kami kelola untuk kesejahteraan warga,” katanya.
Para relawan UPSISNU yang berjumlah 25 orang rutin berkhidmad mengabdi tanpa imbalan apapun.
“Semoga kami tetap semangat dengan banyaknya terobosan yang sudah kami siapkan,” tandas Asminin.
Editor: Nur Faishal