Sidoarjo, NU Online Jatim
Duka mendalam meliputi segenap keluarga besar Pondok Pesantren (PP) Al-Amanah Junwangi, Krian, Kabupaten Sidoarjo. Salah satu awak kapal selam Nanggala 402 adalah walisantri Rasya Gustavio, kelas VIII A SMP Bilingual Terpadu Al-Amanah.
Ia meninggalkan seorang istri dan tiga orang putra. Santri tersebut adalah putra pertama almarhum. Keluarga almarhum Serda Bah Bambang Priyanto dengan NRP 101529 itu berdomisili di Perum Villa Derma Taman Sidoarjo.
Di tengah para wali santri, almarhum dikenal sebagai sosok yang ramah, baik dan memiliki hubungan baik antar sesama wali santri. Dalam waktu sekejap, untaian doa dan ucapan belasungkawa mengalir deras dari berbagai pihak baik yayasan sekolah, instansi pemerintah dan segenap sesama rekan wali santri.
“Almarhum adalah orang yang sangat baik. Ia pernah membantu proses komunikasi anak saya saat di pesantren,” ujar Firdaus, salah satu wali santri di pesantren.
Istri almarhum, Happy Liswiyani, tampaknya sudah mulai bisa mengikhlaskan kepergian almarhum. Saat dikunjungi oleh beberapa sesama wali santri, beliau mengucap pasrah.
“Sudah waktunya menghadap Allah. Ini yang terbaik buat suami saya,” ujarnya kepada rekan-rekan wali santri (26/40/2021).
Direncanakan pada hari Rabu 28/4/2021, Ibu Happy memenuhi panggilan Presiden Republik Indonesia, Ir Joko Widodo, sebagai bentuk belasungkawa kepada keluarga duka. Beberapa hari sebelumnya, keluarga almarhum juga menerima kunjungan Menteri Sosial Tri Rismaharani.
Editor: Risma Savhira