NU Online

Rais Aam dan Mustasyar PBNU Ziarah ke Masayikh NU di Jombang

Kamis, 20 Januari 2022 | 14:00 WIB

Rais Aam dan Mustasyar PBNU Ziarah ke Masayikh NU di Jombang

Kunjungan rombongan Rais Aam dan Mustasyar PBNU ke Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, Rabu (19/1/2022). (Foto: NU Online/ Syarif Abdurrahman)

Jombang, NU Online

Sejumlah tokoh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) melakukan ziarah ke masyayikh Nahdlatul Ulama (NU) di Jombang, Rabu (19/01/2022).  Dalam agenda yang merupakan serangkaian pasca-Muktamar ke-34 NU tersebut juga bersilaturahim dengan pengasuh dan pengurus Pesantren Tebuireng, Jombang.

 

Turut serta dalam rombongan tersebut Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar dan Mustasyar PBNU KH Ahmad Mustofa Bisri. Dari kalangan muda diwakili oleh Gus Ulil Abshar Abdalla, KH Saidi Asrori (Katib Aam), KH Sampton Masduki, KH Fahrur Rozi dan Alissa Wahid. Kunjungan ini atas nama forum Majma' al-Buhuts an-Nahdliyah.

 

Rombongan tersebut disambut oleh Pengasuh pesantren Tebuireng KH Abdul Hakim Mahfudz dan langsung menuju ndalem kasepuhan. Selanjutnya melakukan doa bersama di area makam KH M Hasyim Asy'ari, Kiai Wachid Hasyim, Gus Dur dan KH Salahuddin Wahid.

 

Sebagai pemimpin tahlil dalam kesempatan ini adalah KH Mifathul Akhyar dan KH Mustofa Bisri yang memimpin pembacaan doa. Tabur bunga di atas pusara para masyaikh Tebuireng menjadi kegiatan terakhir usai pembacaan doa.

 

Setelah kegiatan di Tebuireng, rombongan bergerak menuju Pondok Pesantren Bahrul Ulum dan makam KH Abdul wahab Hasbullah serta makam KH Bisri Syansuri di Pesantren Mamba'ul Ma'arif di Denanyar.

 

Acara berlangsung penuh kekeluargaan dan hangat. Hal itu tampak dari suasana percakapan yang disertai guyonan antar sesama tokoh yang hadir di ndalem kesepuhan Pengasuh Pesantren Tebuireng.


Jangan mudah mengatasnamakan NU

Dalam kegiatan ini KH Ahmad Mustofa Bisri atau Gus Mus berpesan bagi warga Nahdlatul Ulama (NU) ketika menyelenggarakan kegiatan supaya tidak terlalu gampang mengatas namakan kegiatan tersebut sebagai kegiatan NU, padahal pada nyatanya tidak melibatkan NU secara struktural dan tertib administrasi.

 

"Kita jangan terlalu gampang mengatas namakan NU dalam setiap kegiatan tanpa melibatkan NU, minimal Pengurus Anak Cabang (PAC) dan Pengurus Cabang (PC)," pintanya kepada seluruh hadirin.

 

Sementara itu, Pengasuh Pesantren Tebuireng KH Abdul Hakim Mahfudz menambahkan kegiatan silaturrahim dan ziarah ini merupakan agenda rutin dari Majmaal Buhuts An-Nahdliyah setiap menjelang dan selesai muktamar NU.

 

"Kegiatan rutinan saja, bentuk takdzim ke pendiri dan penggerak Nahdlatul Ulama yang ada di Jombang," tandasnya.


Kontributor: Syarif Abdurrahman
Editor: Kendi Setiawan