Bakal Bukukan Sejarah IPNU Bojonegoro, Kader Dibekali Kemampuan Menulis
Rabu, 24 November 2021 | 20:00 WIB

Tangkapan layar kegiatan forum belajar kepenulisan yang diadakan PC IPNU-IPPNU Bojonegoro. (Foto: NOJ/ Luluk Ni'matul Rohmah).
Luluk Ni'matul Rohmah
Kontributor
Bojonegoro, NU Online Jatim
Departemen Penerbitan dan Jaringan Komunikasi Informasi (Jarkominfo) Pimpinan (Cabang PC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kabupaten Bojonegoro kembali menggelar forum belajar kepenulisan pada Rabu (24/11/2021).
Kegiatan yang digelar via Zoom Meeting ini difokuskan pada kepenulisan esai populer untuk menunjang program pembukuan sejarah IPNU-IPPNU Bojonegoro.
Dalam sambutannya, Ridaul Bariroh, Ketua PC IPPNU Bojonegoro mengapresiasi seluruh peserta yang turut bergabung dalam kegiatan kelas menulis esai populer tersebut. Selain itu, perempuan yang akrab disapa Rida itu juga mendukung penuh program Jarkominfo dalam meningkatkan kemampuan literasi kader IPNU-IPPNU Bojonegoro.
"Rekan-rekanita ini adalah orang-orang pilihan yang berkesempatan dan percaya diri dalam mengembangkan kemampuan menulis. Karena tidak semua demikian ada yang mampu tapi tidak percaya diri ataupun sebaliknya," tutur Rida.
Lebih lanjut, Rida menyebut tanpa dituangkan dalam tulisan, lima sampai sepuluh tahun kedepan IPNU-IPPNU akan kehilangan jejak sejarah yang terjadi pada hari ini. Maka, menulis ini menjadi sangat penting untuk menjadi acuan hari esok.
Sementara itu, Yogi Abdul Ghofur, pemateri kelas menulis esai populer, mengawali materinya dengan menunjukkan gambar-gambar dan meminta peserta untuk mengomentari gambar tersebut. Menurutnya, gambar yang ditampilkan itu adalah clue yang bisa dikembangkan menjadi sebuah tulisan.
"Tanamkan pada kepala rekan bahwa menulis itu mudah, selagi ada bahannya. Entah bahan itu berupa apa pun, baik peristiwa alam, gambar, atau apa pun yang ada disekitar kita," ucapnya.
Selain itu, Yogi juga mengatakan, esai itu memiliki beberapa karakteristik. Di antaranya berbentuk prosa atau seperti cerita, memiliki gaya kepenulisan yang berbeda, dan sifatnya lebih personal.
Terpopuler
1
Innalillahi, KH M Syafi’ Misbah Pengasuh Pesantren Al Hidayah Tanggulangin Sidoarjo Wafat di Makkah
2
Khutbah Jumat: Ibadah Kurban dan Ikhtiar Meneguhkan Silaturahim
3
Makna Idul Adha: dari Ritual Agama menuju Revolusi Kepedulian
4
3 Amalan Sunnah Istimewa di Hari Tasyrik
5
Khutbah Idul Adha: 3 Hikmah Hari Raya Kurban
6
PWNU Jatim Terima Puluhan Sapi Kurban dari Gubernur Hingga Partai Politik
Terkini
Lihat Semua