Tuban, NU Online Jatim
Seusai memberikan santunan, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa didampingi Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky dan rombongan meninjau lokasi Laka perahu penyeberangan yang juga dekat dengan lokasi pembangunan jembatan Kanor Rengel yang menghubungkan Kabupaten Tuban dan Bojonegoro.
Terkait insiden ini, Khofifah menekankan pentingnya keselamatan penumpang pada pengguna transportasi penyeberangan sungai dan danau. Khofifah menjelaskan bahwa Peraturan Menteri Perhubungan No 61 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Angkutan Sungai dan Danau telah menjelaskan berbagai atauran terkait dengan penyelenggaraan angkutan penyeberangan sungai dan danau. Termasuk bagaimana standar pelayanan minimal angkutan sungai dan danau.
"Sesungguhnya kejadian ini juga menjadi referensi kepada kita semua terkait dengan regulasi angkutan sungai danau dan penyeberangan," tuturnya.
Lebih lanjut, Khofifah menjelaskan bahwa di Jatim banyak layanan angkutan sungai atau danau yang perlu mendapat perhatian dari pihak pemerintah.
"Pasalnya banyak masyarakat yang menggunakan akses tersebut sebagai alternatif pilihan untuk mempercepat perjalanan menuju daerah tujuan sementara standar keamanannya belum maksimal," jelasnya.
Khofifah menambahkan selain kejelasan trayek, standar kalaikan angkutan, sertifikasinya nakhoda, juga ada keamanan bagi pengguna sarana transportasi penyeberangan sungai dan danau yang harus benar-benar diperhatikan. Oleh sebab itu Gubernur meminta pihak terkait, dalam hal ini Bupati Walikota, Dinas Perhubungan Pemprov dan Kabupaten Kota untuk segera merapikan regulasinya.
"Semuanya intinya regulasi itu bisa kita rapikan bersama, saya koordinasi dengan Dishub bagaimana kita memastikan karena untuk sertifikasi nakhoda dan untuk kelaikan dari Armada itu dari kewenangan pusat, sementara trayek antar kabupaten kota oleh Dishub Jatim dan trayek intern kabupaten-kota oleh Dishub kabupaten-kota. Mengingat transportasi sungai di Jatim sifatnya penyeberangan jarak pendek dan tidak komersial maka semua regulasi harus dijamin gratis dan cepat," tambahnya.
Hal ini dilakukan juga sebagai upaya memberikan rasa aman dan nyaman bagi pengguna layanan transportasi penyeberangan sungai dan danau.
Khofifah mengungkapkan sesungguhnya Pemerintah Kabupaten Tuban dan Bojonegoro saat ini tengah membangun jembatan sebagai percepatan akses dan mobilitas masyarakat dari Tuban ke Bojonegoro atau sebaliknya. Saat ini jembatan Kanor-Rengel ini sedang dalam proses pengerjaan. Untuk itu, Khofifah berharap akhir tahun ini jembatan tersebut bisa rampung pengerjaannya dan segera bisa dimanfaatkan oleh masyarakat.
"Sebetulnya penandatanganan jembatan ini saya ikut menjadi saksi waktu itu antara antara wakil bupati Tuban dan Bupati Bojonegoro, Gubernur menjadi saksi," ungkapnya.
Ia berharap, proyek pengerjaan jembatan tersebut bisa selesai akhir tahun sesuai target.
"Mudah-mudahan seperti penjelasan Pak Bupati Tuban Insya Allah akhir tahun ini sudah selesai sehingga akses bagi mobilitas masyarakat dari Rengel ke Kanor atau Tuban dan Bojonegoro bisa lebih mudah lebih aman lebih nyaman," harapnya.
Turut hadir mendampingi Gubernur Jatim, Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky, Wakil Bupati Tuban Riyadi, Kepala Dinas Perhubungan Jatim Nyono, Kepala Dinas Sosial Jatim Alwi, Kalaksa BPBD Jatim Budi Santoso, Kepala Satpol PP Jatim Hadi Wawan Guntoro, Kepala Bakorwil Bojonegoro Agung Subagyo.